SOLOPOS.COM - Ilustrasi antiradikal (Dok/JIBI/Solopos)

Kelompok radikal, 1 kampung menjadi bidikan Pemda

Harianjogja.com, JOGJA — Salah satu kampung di Sleman tengah menjadi bidikan pemerintah DIY terkait dugaan potensi radikalisme. Kampung yang sudah dirintis sejak 10 tahun terakhir itu diduga menyebarkan eksklusifisme Islam radikal. Bahkan disinyalir, keberadaan kampung itu beberapa kali nyaris menyulut konflik dengan warga sekitar.

Promosi Mudik: Traveling Massal sejak Era Majapahit, Ekonomi & Polusi Meningkat Tajam

Baca Juga : KELOMPOK RADIKAL : 1 Kampung Diduga Beberapakali Menyulut Konflik dengan Warga Sekitar

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) DIY Agung Supriyanto menjelaskan temuan tersebut pada dasarnya adalah baru sebatas tafsiran belaka. Meski begitu, ia tak menampik, masyarakat yang ada di sekitar kampung itulah yang nantinya bisa melakukan deteksi lebih akurat.

“Mereka lah yang mengalami bagaimana perlakuan kelompok itu,” katanya, Rabu (26/7/2017)

Itulah sebabnya, pihaknya mengaku lebih percaya pada pola pendekatan persuasif ketimbang represif. Pendekatan ini diharapkannya bisa dimaksimalkan oleh kelompok-kelompok masyarakat, mulai dari Jaga Warga, Polisi Masyarakat, hingga aparat Babinkamtibmas.

“Kami bukannya melakukan pembiaran, tapi kami lebih memilih cara yang lebih menjunjung tinggi nilai kemanusiaan,” akunya.

Ditegaskannya, hak berserikat dan berkumpul setiap warga negara memang diakui dan dilindungi undang-undang. Namun ia menyayangkan jika aktivitas kelompok tersebut justru merugikan hak orang lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya