SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, SOLO</strong>&nbsp;– Sekelompok masyarakat Kota Solo yang menamakan diri Forum Masyarakat Cinta Surakarta meminta Kapolresta Solo untuk tidak mengizinkan kegiatan <em>Jalan Sehat Umat Islam &amp; Masyarakat Solo</em>. Kegiatan yang ditargetkan melibatkan massa besar itu dijadwalkan pada Minggu (9/9/2018).</p><p>Koordinator Forum Masyarakat Cinta Surakarta, Tego Widarti, menjelaskan Forum Masyarakat Cinta Surakarta menuntut hal tersebut karena acara <em>Jalan Sehat Umat Islam &amp; Masyarakat Solo</em> dianggap bermuatan politik. Dia mengindentifikasi unsur politis dari acara tersebut terletak pada konten leaflet yang mengabarkan acara jalan sehat.</p><p>Di leaflet tercantum tiga kalimat yang dianggap sebagai tuntutan yakni "Turunkan Harga Sembako, Turunkan Harga BBM, Turunkan Tarif Listrik". Wiwin sapaan akrab Widarti, merasa keberadaan kalimat itu rancu mengingat isi leaflet mengabarkan acara Jalan Sehat digelar untuk merayakan Hari Olahraga Nasional (Haornas).</p><p>"Ada sesuatu ganjalan. Ada tiga kalimat tuntutan di leaflet pemberitahuan jalan sehat yang menjadi tanda tanya. Kenapa ada tuntutan padahal acara untuk memperingati Haornas. Kalau jalan sehat saja, kami malah bisa ikut guyub ikut meramaikan," kata Wiwin saat menyapa anggota Forum Masyarakat Cinta Surakarta yang berkumpul di Wedangan Solo Pumi, Jl. Piere Tendean, Kelurahan Nusukan, Banjarsari, Senin (27/8/2018) malam.</p><p>Sedikitnya ada 40 orang yang berkumpul di Wedangan Solo Pumi guna mendengarkan penjelasan Wiwin. Mereka sepakat mengirim surat resmi kepada Kapolresta Solo agar tidak mengizinkan jalan sehat yang dikabarkan akan dihadiri Ustaz Tengku Zulkarnain, Ustaz Abah Kasum, Neno Warisman, dan Ahmad Dhani.</p><p>Setelah mendengarkan draf surat permohonan kepada Kapolresta Solo, puluhan orang itu diajak untuk menandatangi spanduk dukungan berjudul <em>Menolak Keras Politisasi Haornas "Jalan Sehat"</em>. Wiwin mengatakan spanduk tersebut nantikan bakal disodorkan kepada masyarakat Solo lain yang tidak bisa hadir di Wedangan Solo Pumi kali ini.</p><p>Dia menyebut besar kemungkinan pihaknya mampu merangkul perwakilan dari 158 organisasi masyarakat (ormas) maupun kelompok masyarakat di Kota Bengawan untuk turut mendukung seruan tolak acara <em>Jalan Sehat Umat Islam &amp; Masyarakat Solo</em>. Wiwin pun mengutarakan jika acara jalan sehat tetap akan dilaksanakan, pihaknya akan menurunkan masa untuk menghentikan acara yang rencananya digelar di sekitar Kota Barat.</p><p>"Saya berharap dari pihak Kapolresta Solo tidak memberikan izin acara jalan sehat karena ada hal-hal tidak bagus. Jika Kapolresta sudah tidak memberikan izin tapi acara itu tetap digelar, kita akan turun ke jalan menghentikan acara tersebut. Setuju tidak?" tutur Wiwin kepada puluhan orang di Wedangan Solo.</p><p>Wiwin sendiri merupakan Ketua DPC Pro Jokowi (Projo) Solo. Namun, dia menegaskan kepada wartawan bahwa dirinya kali ini hadir sebagai individu masyarakat Solo. Beberapa orang yang hadir di Wedangan Solo Pumi kali ini, antara lain Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Projo Nawacita (Pronata) Solo Baningsih Tejdjokartono hingga Anggota DPRD Solo Hartanti. Namun, mereka juga menegaskan bahwa kali ini hadir mewakilu individu.</p><p>"Ini tidak di ranah partai, tapi kepedualian pribadi saya untuk datang. Saya berharap Solo bisa aman dan tentram sampai 2019 tidak terjadi apa pun. Terimakasih atas kepedulian teman-teman sesama masyarakat Solo. Kita yang peduli Solo harus menjaga ketentraman, keamanan, dan hidup damai," kata Haryanti menyapa yang lain.</p>

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya