Manila–Suku Ampatuan yang dituduh melakukan pembunuhan politik bulan lalu membunuh sedikitnya 200 orang lain selama berkuasa di satu provinsi Filipina selatan, kata komisioner hak asasi manusia negara itu, Rabu (9/12).
“Kami memperkirakan sedikitnya 200 orang, kata ketua Komisi Hak Asasi Manusia Leila de Lima kepada wartawan, dan menambahkan mayat-mayat itu diperkirakan dikuburkan di pemakaman massa yang terpencar di provinsi Maguindanao.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
“Ini adalah para korban suku yang sama dan tentara swasta.”
De Lima mengatakan ada para saksi mata pada saat pembunuhan-pembunuhan itu yang kini merasa yakin untuk berbicara menyangkut suku Ampatuan karena para pemimpin mereka telah ditahan menyangkut pembunuhan 57 orang 23 November.
Lima perwira polisi yang mengetahui langsung sejumlah pembunuhan termasuk di antara mereka yang sekarang siap mengemukakan tentang
perbauatn suku Ampatuan itu, kata De Lima.
Andal Ampatuan senior, pemimpin suku itu adalah gubernur Maguindanao dan sekutu koalisi yang berkuasa pimpinan Presiden Gloria Macapagal Arroyo sejak tahun 2001. Polisi menuduh putranya, yang adalah walikota lokal, memimpin pembunuhan bulan lalu untuk menghambat pesaing politiknya dalam pemilu tahun depan.
Andal Ampatuan yunior sejauh ini dituduh dengan 25 kasus pembunuhan.Pemerintah mengizinkan kelompok suku Ampatuan memiliki tentara swasta sebagai bagian dari satu strategi untuk menghadapi kelompok gerilyawan Muslim di Maguindanao dan bagian-bagian lain Filipina selatan.
Tetapi Arroyo memecat bekas sekutu-sekutunya itu dari koalisi setelah pembunuhan tersebut dan kemudian memberlakukan undang-undang darurat di Maguindanao Jumat malam dan menuduh kelompok Ampatuan melakukan pemberontakan.
Ampatuan senior dan para pemimpin lainnya termasuk di antara 62 orang yang ditahan selama operasi saat undang-undang darurat itu diberlakukan. Menteri Kehakiman Agnes Devanadera mengatakan Ampatuan senior akan dituduh melakukan pemberontakan dan kemungkinan pembunuhan.
Dalam satu taklimat terpisah, Rabu, kepala kepolisian negara itu mengatakan 161 orang diperkirakan memiliki hubungan langsung ikut serta dalam pembunuhan itu.
Polisi dan para perwira angkatan darat termasuk diantara yang melakukan pembunuhan itu, kata Direktur Jenderal Kepolisian Nasional Jesus Verzosa. Para perwira polisi lainnya dalam taklimat itu mengemukakan 26 dari korban itu adalah wanita dan 32 adalah wartawan. Sejumlah mayat korban telah dimutilasi dengan golok serta ditembaki, kata polisi.
Ant/tya