SOLOPOS.COM - Ilustrasi kelelahan. (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO-Kejadian kurir yang meninggal saat mengantar paket viral di Twitter, benarkah kelelahan bisa picu kematian? Simak ulasannya di info sehat kali ini.

Salah satu pengguna Twitter memperlihatkan foto kurir yang tampak tergeletak dengan posisi tengkurap di depan rumah warga. Di dekatnya ada sepeda motor penuh dengan barang.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

“Turut berduka, barusan mendapat kabar bahwa ada kawan kurir di Jakarta meninggal saat sedang bekerja mengantar paket. Menurut kawannya, almarhum meninggal karena kelelahan,” tulisnya pada Kamis (16/2/2023).

Namun, tidak berselang lama, keluarga korban pun memberikan keterangan bahwa kurir ekspedisi berinisial YS, 42, tersebut meninggal dunia bukan karena kelelahan melainkan punya riwayat penyakit jantung.

Terlepas dari penyebab kematian sang kurir, benarkah kelelahan bisa memicu terjadinya serangan jantung hingga kematian?  Melansir dari Healthline dan Bisnis.com pada Jumat (17/2/2023), kelelahan yang ditandai dengan kombinasi stres dan pola hidup yang tidak teratur dapat meningkatkan risiko serangan jantung pada pria secara signifikan.

Para ahli mengatakan, akibat rasa lelah tersebut maka hal tersebut meningkatkan risiko tekanan darah tinggi dan diabetes akibat banyaknya makan sebagai bentuk peralihan dari stres, yang dapat menyebabkan obesitas. Semua kondisi tersebut merupakan faktor risiko penyakit jantung. Pria dengan kelelahan memiliki risiko serangan jantung hampir 3 kali lebih besar.

Para peneliti menyelidiki hubungan antara kelelahan dan risiko serangan jantung pada pria tanpa riwayat penyakit kardiovaskular sebelumnya sebelum menyebakan kematian. Melalui, data yang diambil dari proyek MONICA milik Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), mereka coba untuk memperlihatkan 657 pria di Novosibirsk, Rusia berusia 25 hingga 64 tahun sebagai sampel representatif untuk menganalisis hubungan antara kelelahan dan risiko serangan jantung peserta.

Terlihat, dibandingkan dengan mereka yang tidak mengalami kelelahan, pria dengan tingkat kelelahan sedang atau tinggi memiliki risiko 2,7 kali lipat lebih tinggi untuk mengalami serangan jantung dalam waktu 5 tahun Mereka memiliki risiko serangan jantung 2,25 lebih tinggi dalam 10 tahun dan risiko sedikit lebih tinggi dari dua kali lipat dalam 14 tahun. “Secara keseluruhan, 67 persen pria mengalami kelelahan vital, dan 15 persen memiliki tingkat kelelahan yang tinggi,” kata laporan Panov.

Laporan tersebut menekankan ini adalah survei epidemiologi, dan hasilnya hanya mencakup populasi laki-laki. “Publikasi kami baru-baru ini menunjukkan perbedaan gender dalam prevalensi dan perbedaan efek kelelahan vital pada risiko kardiovaskular, infark miokard, stroke, hipertensi arterial,” katanya.

Bagaimana mungkin kelelahan meningkatkan risiko serangan jantung dan berujung kematian? Direktur Kesehatan Jantung di Rumah Sakit Jantung Sandra Atlas Bass di New York Guy L. Mint mengatakan stres dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah, yang merupakan faktor risiko kardiovaskular utama untuk serangan jantung dan stroke,” katanya.

Dengan hadirnya perasaan stres, maka hal itu bisa memicu makan yang berlebihan sampai bisa menyebabkan kolesterol tinggi, obesitas, dan resistensi insulin. Mintz menambahkan bahwa perilaku seperti ini juga dapat menyebabkan pradiabetes atau diabetes, dan keduanya merupakan faktor risiko penyakit kardiovaskular.

“Obesitas, resistensi insulin, dan diabetes menyebabkan peradangan, yang merupakan faktor risiko jantung signifikan lainnya. Kurangnya motivasi dapat menyebabkan orang ‘menyerah’ dan tidak berolahraga atau peduli,” katanya.

Stres dan depresi juga dapat menyebabkan pola tidur yang tidak , dengan diiringi hidup yang tidak sehat, bisa semakin memperberat kerja dari jantung dan berisiko tinggi terkena serangan jantung. Melansir dari Medicine Net, serangan jantung atau yang juga dikenal dengan myocardial infraction adalah kematian otot jantung mendadak karena halangan yang tiba-tiba pada arteri koroner akibat adanya pembekuan darah atau penyumbatan. Adanya, penyumbatan pada arteri ini mengambil darah dan oksigen dari otot jantung yang menyebabkan otot jantung mengalami cedera hingga menimbulkan sakit dada dan sensasi yang menyakitkan. Jika aliran darah tidak dikembalikan ke otot jantung dalam 20-40 menit bisa menyebabkan kematian.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul Viral Kurir Meninggal Saat Antar Paket, Benarkah Kelelahan Bisa Picu Kematian? 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya