SOLOPOS.COM - Warga mengamati lokasi pembangunan ICU, ICCU, NICU RSUD Karanganyar, Kamis (5/1/2023). (Solopos.com/Akhmad Ludiyanto)

Solopos.com, KARANGANYAR — Nasib proyek pembangunan Intensive Care Unit (ICU), Intensive Coronary Care Unit (ICCU), serta Neonatal Intensive Care Unit (NICU) RSUD Karanganyar akhirnya menemui titik terang. Bupati Karanganyar Juliyatmono memastikan proyek dilanjutkan tahun ini.

Pembangunan akan dilanjutkan setelah penghitungan proyek oleh Inspektorat, Kejari, pejabat pembuat komitmen (PPKom) serta tim lainnya rampung. Penghitungan tersebut meliputi sisa pekerjaan, biaya yang telah dikeluarkan untuk proses pembangunan sebelum dilakukan pemutusan kontrak, serta sisa anggaran yang masih tersedia.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Proyek yang menelan dana Rp8,4 miliar ini mangkrak setelah kontraktor tak berhasil menyelesaikan pekerjaan tepat waktu. “Akan kita lanjutkan [proyek ICU, ICCU dan NICU] sehingga dapat digunakan untuk melayani masyarakat,” kata Juliyatmono, Selasa (21/2/2023).

Menurut Juliyatmono proyek pembangunan RSUD Karanganyar ini bisa dilanjutkan karena proses penganggarannya tidak melalui penetapan APBD. Anggaran tersebut berasal dari BLUD dan Dana Alokasi Khusus (DAK). Ia berharap agar kasus serupa tak kembali terulang, pemenang lelang harus yang bertanggung jawab.

“Harus dilakukan verifikasi dan klarifikasi lapangan terhadap perusahaan penenang lelang. Klarifikasi meliputi sejumlah hal, mulai dari perencanaan, modal serta peralatan yang dimiliki. Jadi biar tidak mandek lagi,” katanya.

Direktur Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) RSUD Karanganyar Dwi Rusharyati, sebelumnya mengatakan akan menggelar kembali lelang pengerjaan pembangunan ICU-NICU. Proses pengadaan barang dan jasa akan dilakukan untuk melanjutkan pengerjaan yang belum selesai.

“Kami sedang menyiapkan bahan untuk melanjutkan. Ada pertimbangan hingga diputus kontrak,” kata Dwi.

Menurutnya ada proses yang harus dilalui seperti teknis perhitungan pengerjaan proyek pembangunan berikut nominal anggarannya. Sesuai laporan diterima, pengerjaan pembangunan ICU-NICU sudah mencapai 70 persen. Artinya tinggal 30 persen pengerjaan yang harus dilanjutkan pada tahun ini.

RSUD menunggu perhitungan teknis dari Inspektorat Daerah terkait pekerjaan yang sudah dilakukan rekanan lalu dikonversi ongkosnya. Sedangkan sisanya masuk Silpa RSUD.

“Tentu mengikuti mekanisme pengadaan lelang ulang dan ketersediaan dana di BLUD. Kami akan ajukan izin ke Bupati. Sisa berapa belum tahu, menunggu perhitungan,” katanya.

Dwi mengaku kecewa proyek pembangunan ICU-NICU bermasalah. Mestinya di awal Januari 2023, layanan ICU-NICU RSUD Karanganyar bisa bertambah 40 tempat tidur. Sementara ini layanan ICU, ICCU dan NICU mengandalkan 14 tempat tidur di ruang reguler. Jumlah tersebut diklaim masih mampu menampung pasien.

“Ya gela. Harapannya bisa memanfaatkan sejak awal tahun ini. Eh malah mundur karena proyek mandek,” kata Dwi.

Wakil Komisi C DPRD Karanganyar, Supriyanto, berharap proyek tersebut bisa dilanjutkan sesegera mungkin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya