SOLOPOS.COM - Ilustrasi operasi pasar elpiji 3 kg. (Ilustrasi operasi pasar (OP) elpiji 3 kg. (JIBI/Solopos/Antara/Yusuf Nugroho)/Solopos/Antara/Yusuf Nugroho)

Koordinator Keagenan LPG 3Kg Kulonprogo Hiswana Migas DIY, Taufiqurrakhman menjelaskan Hiswana sudah mulai melakukan antisipasi stok setelah libur hari raya

Harianjogja.com, KULONPROGO– Koordinator Keagenan LPG 3Kg Kulonprogo Hiswana Migas DIY, Taufiqurrakhman menjelaskan Hiswana sudah mulai melakukan antisipasi stok setelah libur hari raya. Di luar alokasi gas melon reguler Kulonprogo yang sebanyak 264.560 tabung atau 30,53 Metrik tok/hari.

Promosi Banjir Kiper Asing Liga 1 Menjepit Potensi Lokal

Baca juga : Iduladha Diwarnai Kelangkaan Gas Melon

Ia menerangkan, langkah itu dilakukan untuk mencukupi kebutuhan normal warga Kulonprogo, khususnya selama September 2017.

Taufiq menerangkan, sebelumnya memang Hiswana baru mengantisipasi stok hari libur, dan tidak menyediakan tambahan stok gas melon pada masa setelah libur. Yaitu hanya alokasi fakultatif awal bulan persiapan Iduladha 16.320 tabung atau 1,88 Metrik ton/hari.

Padahal, pada September ini, justru kebutuhan gas melon semakin tinggi setelah libur Idul Adha, karena mayoritas warga mulai melakukan pengolahan daging yang mereka dapat pada hari raya Iduladha.

Ditambah lagi, ada banyak kegiatan besar yang dilaksanakan warga, setelah Iduladha, salah satunya pernikahan. Yang didasari kepercayaan bahwa setelah Iduladha membawa tanggal baik untuk beragam kegiatan.

Namun sekarang ini, Hiswana telah melakukan penambahan stok fakultatif, baik diperuntukkan setelah Iduladha, dan setelah libur tahun baru Islam. Total jumlah alokasi 15.680 tabung atau 1,81 Metrik ton/hari. Sehingga, bila ditotal secara keseluruhan, Kulonprogo memiliki alokasi ketersediaan hingga 296.560 tabung atau 34,22 Metrik ton/hari. Dan diyakini lima agen gas di Kulonprogo, telah tercukupi metrik tonnya.

“Jadi, kalau dengan alokasi sebesar itu masih terjadi kekurangan di pangkalan-pangkalan LPG, sehingga masyarakat sulit mendapatkannya, disinyalir ada penyalahgunaan barang subsidi tidak sesuai dengan peruntukannya. Sayangnya, kami hanya memiliki wewenang pengawasan sampai ke pangkalan, tidak sampai ke tingkat pengecer atau warung,” ucapnya.

Namun Taufiq tidak menutup kemungkinan ada pangkalan yang mengalami kekurangan pasokan gas melon. Karena bisa jadi, saat itu, alokasi fakultatif belum turun dari Pertamina, yang menyebabkan Hiswana belum bisa memasok kepada mereka, dengan jumlah sesuai tertera dalam kontrak.

“Contohnya awal September, saat itu belum turun, jadi kami baru bisa memasok alokasi regulernya. Sempat ada beberapa pangkalan yang stoknya berkurang 10-15 tabung,” sebutnya.

Kepala Disdag Kulonprogo, Niken Probo Laras menegaskan, Disdag, Hiswana Migas, dan pihak lain terkait sudah selalu berkoordinasi mengenai kebutuhan gas Kulonprogo. Sehingga kebutuhan gas selalu terpantau, kalaupun ada kelangkaan, dapat segera teratasi.

Agen Gas Pijar Biru Kulonprogo, Nanang Suswandono mengimbau, warga tidak perlu panik, dalam menyikapi isu kelangkaan gas melon, yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

“Kalau panik, malah menambah kebutuhan di Kulonprogo. Karena warga yang seharusnya hanya butuh satu, jadi beli dua,” tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya