SOLOPOS.COM - Ilustrasi elpiji 3 kg alias gas melon. (JIBI/Bisnis/Dok.)

Kelangkaan gas elpiji 3 kg di Gunungkidul membuat harganya melambung hingga Rp25.000

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi Energi Sumber Daya Mineral (Disperindagkop ESDM) Gunungkidul bekerja sama dengan Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) DIY menggelar operasi pasar elpiji ukuran tiga kilogram, Senin (18/5/2015).

Promosi Ijazah Tak Laku, Sarjana Setengah Mati Mencari Kerja

Langkah itu dilakukan untuk menyetabilkan harga dan menjaga stok di pasaran.

Ekspedisi Mudik 2024

Tempat-tempat yang dijadikan sasaran operasi ada empat titik, yakni Pasar Semanu, Playen, Tepus dan Karangmojo. Sebanyak 2.240 gas melon dijual ke masyarakat dengan harga Rp15.500 per tabung.

“Masing-masing wilayah diberikan kuota 560 tabung,” kata Kepala Seksi Distribusi dan Perlindungan Konsumen Disperindagop ESDM Gunungkidul, Supriyadi kepada wartawan, di sela kegiatan.

Menurut dia, kegiatan itu dilakukan untuk menyetabilkan harga gas melon di pasaran. Sebab, ia mengakui, jika harga jualnya saat ini bisa tembus Rp25.000 per tabungnya.

“Harganya masih banyak yang lebih tinggi dari HET. Mudah-mudahan operasi ini bisa memberikan dampak terhadap menurunnya harga gas,” katanya lagi.

Dia menjelaskan, operasi pasar dilakukan berdasarkan permintaan gas di beberapa wilayah. Hasilnya empat kecamatan, yakni Tepus, Playen, Semanu dan Karangmojo dipilih. Terlebih lagi, tingkat konsumsi di wilayah tersebut sangat tinggi, sehingga seringkali kekurangan stok.

“Hasil operasi sangat bagus. Misalnya di Playen, sampai ada warga yang tak kebagian gas. Sementara di wilayah lain, masih ada stoknya,” ujar Supriyadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya