SOLOPOS.COM - Ilustrasi distribusi elpiji kemasan tabung isi 3 kg (JIBI/Harian Jogja/Dok.)

Kelangkaan elpiji 3 kg yang mengakibatkan kenaikan harga diatasi dengan menambah pasokan.

Solopos.com, SOLO — Kabupaten Sragen dan Wonogiri akan mendapat pasokan 15.000 tabung elpiji 3 ilogram (kg) dari Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Soloraya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Penambahan fakultatif tersebut dilakukan untuk menstabilkan harga dan pasokan elpiji 3 kg di kedua wilayah.

Ketua Bidang (Kabid) Elpiji 3 Kg Hiswana Migas Soloraya, Budi Prasetyo, mengatakan penambahan fakultatif elpiji 3 Kg di Wonogiri dilakukan pada Rabu-Jumat (22-24/7/2015).

Sementara, Sragen akan digelontor pada Kamis-Minggu (23-25/7/2015).

“Penambahan fakultatif itu akan diberikan sampai 2.500 tabung per hari. Wonogiri dilakukan pada Rabu-Jumat, sedangkan Sragen Kamis-Minggu,” ujarnya saat dihubungi , Selasa (21/7/2015).

Dia mengatakan melambungnya harga di dua kabupaten tersebut terjadi akibat tren peningkatan penggunaan gas melon selama Lebaran.

Selain itu, menurutnya, naiknya harga juga terjadi akibat ulah pengecer yang memanfaatkan momen Lebaran dengan menaikkan harga setinggi tingginya.

Namun demikian, dia mengaku kesulitan memantau penjualan gas melon di tingkat pengecer. Pasalnya, distribusi yang dilakukan hanya dilakukan sampai pada tingkat pangkalan.

“Elpiji (3 Kg) di pangkalan sebenarnya ada, tetapi karena pengecer itu sebenarnya harga jadi naik. Kami mengimbau agar masyarakat langsung saja ke pangkalan. Itu bisa memotong jalur distribusi hanya dengan membeli maksimal Rp15.500 per tabung elpiji 3 Kg di pangkalan,” urainya.

Andai di tingkat pangkalan harga gas melon lebih dari Rp15.500, dia meminta masyarakat untuk melapor kepada pemerintah daerah (Pemda) setempat.

Nantinya, pemda akan berkoordinasi dengan Hiswana Soloraya untuk dilakukan penindakan. Pangkalan pun terancam dengan sanksi pencabutan haknya jika terbukti menaikkan harga dari batas yang telah ditentukan.

Sementara, salah satu pemilik pangkalan elpiji 3 Kg di Laweyan yang enggan disebutkan namanya mengaku pasokan gas melon lancar selama Lebaran.

“Pangkalan saya disetori setiap Selasa dan Jumat. Jumat kemarin memang sempat libur, tetapi kembali disetori pada Sabtu,” ujarnya kepada di lokasi, Selasa.

Dia mengaku ada kenaikan penggunaan elpiji 3 kg selama Lebaran. Bahkan, stoknya selalu kosong seusai disetori agen karena langsung diburu masyarakat. Namun, harga gas melon masih stabil.

Terpisah, salah satu warga Pasar Kliwon, Warsiti, mengaku sempat kesulitan mendapatkan gas melon.

“Beberapa hari saat Lebaran sempat sulit mendapatkan elpiji 3 kg, harganya pun mahal sampai Rp19.000/ tabung,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya