SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/dok)

Solopos.com, KLATEN--Rembesan gas elpiji dari luar daerah masih ditemukan di daerah perbatasan. Padahal, pada Rabu (20/11/2013), PT. Pertamina dan Hiswana Migas Soloraya telah menggelar operasi pasar (OP) gas elpiji 3 Kilogram (Kg) di lima kecamatan di Klaten.

Pantauan solopos.com di lokasi, rembesan gas bersubsidi tersebut salah satunya terjadi di Kecamatan Tulung yang menjadi wilayah perbatasan antara Klaten dan Boyolali. Rembesan umumnya dilakukan oleh pengecer dari Tulung yang mencari gas di daerah Boyolali.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Salah satu pengecer yang enggan disebutkan namanya mengaku mencari dari luar kabupaten karena susah mendapatkan elpiji dari Klaten. Apalagi, akhir-akhir ini di wilayahnya masih banyak warga yang membutuhkan elpiji.

Ekspedisi Mudik 2024

Dalam kondisi normal, dalam sehari dia bisa mendapatkan sepuluh tabung elpiji dari sejumlah pangkalan di Klaten. Lantaran langka, selama sebulan terakhir dirinya hanya mendapatkan sekitar enam tabung setiap hari.

Padahal, saat ini permintaan elpiji di lingkungannya ada lebih dari 10 tabung/ hari. Untuk memenuhi kebutuhan permintaan itu, dirinya rela mencari hingga ke luar daerah. “Karena dari luar daerah, saya menjualnya Rp16.000/ tabung. Biasanya ya hanya Rp15.000/ tabung kalau tidak langka,” katanya kepada wartawan, Kamis (21/11/2013).

Sementara, salah satu warga Cokro, Tulung, Indratno, mengaku hampir setiap hari menggunakan elpiji 3 Kg dengan segel berwarna abu-abu. Dia tidak tahu jika tabung gas yang dia beli berasal dari Boyolali. “Tidak tahu kalau berasal dari Boyolali, yang penting masih bisa beli elpiji. Soalnya kan sekarang susah mendapatkan gas,” paparnya kepada wartawan, Kamis.

Selama ini, dirinya membeli gas elpiji dengan segel yang berwarna abu-abu seharga Rp15.500. Menurutnya, harga tersebut lebih murah jika dibandingkan dengan daerah lain yang pernah mencapai Rp20.000.

Sementara, Kabid Elpiji 3 Kg Hiswana Migas Soloraya, Budi Prasetyo, mengaku rembesan elpiji yang dilakukan oleh pengecer cukup sulit ditelusuri. Selama ini, pihaknya belum mendapatkan laporan terkait adanya rembesan yang terjadi di Klaten.

Kendati demikian, dirinya siap untuk melakukan pemeriksaan. Menurutnya, dirinya tidak bisa memberikan sanksi kepada pengecer yang nekat melakukan rembesan elpiji dari daerah lain. “Pengecer di luar kendali kami. Namun, jika yang melakukan rembesan itu pangkalan, kami akan memberikan teguran lewat agen agar disampaikan ke pangkalan,” tandasnya saat ditemui wartawan di sela-sela sidak OP di Juwiring, Rabu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya