SOLOPOS.COM - Operasi Pasar Elpiji 3 Kg di kantor kecamatan Imogiri Bantul, Snein (17/10/2016). (Arif Junianto/JIBI/Harian Jogja)

Kelangkaan elpiji di Sleman diwarnai pembeli yang membawa KTP melebihi batas

Harianjogja.com, SLEMAN – PT Pertamina (Persero) akan melanjutkan operasi pasar (OP) gas 3 Kg yang telah digelar hari ini, Senin (17/10/2016). Warga diminta ikut mengawasi pelaksanaan OP agar tidak salah sasaran.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Berdasarkan pantauan Harianjogja.com, warga menyambut baik pelaksanaan OP gas bersubsidi. Selain di Kecamatan Prambanan, pelaksanaan OP digelar di Kecamatan Cangkringan, Godean dan Seyegan. Ratusan warga rela mengantri untuk mendapatkan gas 3kg sesuai harga eceran tertinggi (HET), Rp15.500.

Ekspedisi Mudik 2024

Di Seyegan, agen yang ditugaskan untuk melaksanakan OP bahkan menambah satu armada lagi. Total, 1.120 tabung gas 3kg yang disalurkan di daerah tersebut. Dari ratusan warga yang mengantri, salah seorang warga membawa foto copy KTP melebihi batas.

Diduga warga tersebut salah seorang pengecer yang ikut antri. Namun saat ditanya, dia berkilah jika KTP tersebut merupakan titipan dari keluarga dan tetangganya.

“[KTP] ini cuma titipan dari keluarga. Mereka tidak bisa mengambil sendiri-sendiri. Agar lebih mudah, saya bawa keranjang sekalian,” kata Widodo, 42, warga Seyegan saat ikut mengantri OP, di Kantor Kecamatan Seyegan, Senin (17/10/2016).

Mendapat jawaban tersebut, petugas tidak bisa berbuat apa-apa. Pihaknya memberikan gas sesuai jumlah foto copy KTP yang dibawa Widodo. Meski begitu, pelaksanaan OP berjalan lancar.

Terkait hal itu, Marketing Branch Manager Pertamin Dody Prasetya mengatakan, warga harus datang sendiri ke lokasi OP. Warga tidak dibolehkan untuk menitipkan KTP. Hal itu dilakukan agar OP 3Kg tepat sasaran.

“Itu sudah kami evaluasi. Agen-agen akan kami bina, karena petugas yang di lapangan berasal dari bermacam latar belakang. Sekali lagi, selama OP tidak boleh melayani KTP titipan, harus datang sendiri,” kata Dody.

Selama OP berlangsung, Pertamina akan terus melakukan pengawasan. Hal itu dilakukan untuk mencegah pelaksanaan OP tidak tepat sasaran.

“Sebab bisa jadi yang ikut mengantre warga lintas wilayah atau pengecer. Kami berharap saat OP berlangsung, warga ikut mengawasi,” harap Dody.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya