Kelangkaan elpiji di Soloraya diatasi dengan operasi pasar salah satunya di Gawanan, Colomadu, Karanganyar.
Solopos.com, KARANGANYAR – Puluhan warga tak bisa mendapatkan gas elpiji 3 kg dalam operasi pasar (OP) yang digelar PT Pertamina (Persero) di Balai Desa Gawanan, Colomadu, Karanganyar, Jumat (15/5/2015). Pasalnya, mereka datang terlalu siang.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Padahal, sebanyak 560 tabung elpiji telah habis terjual dalam waktu dua jam. Pantauan PT Patra Laras selaku agen yang menggelar operasi pasar di Desa Gawanan, mengerahkan 14 orang karyawannya. Empat karyawan bertugas mengecek dan memotret kartu tanda penduduk (KTP), 10 orang bertugas mengatur distribusi tabung gas melon. “KTP kita potret dulu, nanti sampai kantor baru dicatat. Tujuannya untuk mempercepat pelayanan,” ujar pemilik PT Patra Laras, Elice Indarwati, saat ditemui Setiap warga yang akan membeli gas elpiji 3 kg, harus menunjukkan KTP terlebih dahulu. Selanjutnya mereka membayar Rp15.500/tabung gas melon. Berdasarkan ketentuan dari PT Pertamina, setiap KTP hanya berhak mendapatkan dua tabung gas elpiji 3 kg.
Seorang warga Tohudan yang juga pengecer gas elpiji 3 kg, Parjiyanti, 29, mengungkapkan ia sebenarnya membawa KTP miliknya dan milik suaminya. Namun ia hanya boleh membeli dua tabung gas elpiji 3 kg. “Mungkin karena saya pengecer. Niat saya kalau bisa beli lebih dari dua, memang saya jual lagi,” ungkapnya. Wakil Bupati Karanganyar, Rohadi Widodo mengungkapkan secara keseluruhan Pemkab Karanganyar telah menggelar operasi pasar gas elpiji 3 kg di delapan titik. Jika nanti masih terjadi kelangkaan gas melon, pihaknya berjanji akan menggelar operasi pasar di wilayah lainnya.
“Semoga kondisi ini tidak berlangsung lama,” ungkapnya saat ditemui