SOLOPOS.COM - Puluhan warga mengantre elpiji di Pangkalan elpiji 3 kg di Lingkungan Gerdu, Kelurahan Giripurwo, Wonogiri, Senin (20/7/2015). Harga elpiji 3kg di tingkat pengecer menembus Rp25.000/kg. (JIBI/Solopos/Muhammad Ismail).

Kelangkaan bahan bakar terjadi di sejumlah wilayah di Wonogiri.

Solopos.com, WONOGIRI-Kelangkaan elpiji 3kg di Wonogiri samakin parah pada Lebaran tahun ini. Selain itu, harga elpiji 3kg di tingkat pengecer mencapai Rp25.000/tabung.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Seorang warga Lingkungan Gerdu, Kelurahan Giripurwo, Wonogiri, Sadikin, mengatakan pada H-7 Lebaran elpiji 3kg di Wonogiri semakin sulit dicari. Kondisi itu semakin bertambah parah ketika Lebaran.

“Pekan kedua Ramadan masih mudah mendapatkan elpiji 3kg di tingkat pengecer dengan harga Rp16.000/tabung. Namun, pada H-7 Lebaran harga elpiji 3kg mulai naik menjadi Rp20.000/tabung,” ujar Sadikin saat ditemui solopos.com di pangkalan elpiji 3kg Kelurahan Giripuwo, Wonogiri, Senin (20/7/2015).

Dia mengatakan harga elpiji 3kg di tingkat pengecer semakin tidak terkendali pada Lebaran yakni sebesar Rp25.000/tabung. Itu pun barangnya sangat sulit dicari.

Mahalnya harga elpiji 3kg di tingkat pengecer, kata dia, memilih langsung membeli ke pangkalan dengan harga sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp15.500/tabung.

“Pembelian elpiji 3kg di pangkalan dibatasi satu orang satu tabung dan wajib menunjukan KTP [Kartu Tanda Penduduk] warga Kecamatan Wonogiri,” kata dia.

Senada diungkapkan warga Lingkungan Bauresan, Giritirto, Wodo, mengaku keberatan kalau membeli elpiji 3kg seharga Rp25.000/tabung. Ia meminta kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri untuk segera mengatasi kelangkaan elpiji 3kg di Wonogiri.
“Kelangkaan elpiji 3kg di Wonogiri berlangsung sejak Februari sampai Juli. Pemkab tidak bisa terus berdiam diri,” kata dia.

Pantauan solopos.com, di salah satu pangkalan elpiji 3kg di Kelurahan Giripurwo terjadi antrian pembeli elpiji 3kg. Puluhan warga sudah mengantri sejak pukul 07.30 WIB sebelum toko dibuka. Baru sekitar pukul 10.30 WIB truk pengangkut elpiji 3kg datang. Hanya dalam waktu 30 menit elpiji 3kg sebanyak 75 tabung habis terjual.

Terpisah, pemilik pangkalan elpiji 3kg, PT Parta Karya Tunggal, Guritno, mengatakan banyaknya pembeli elpiji 3kg di pangkalan disebabkan karena elpiji di tingkat pengecer langka dan harganya pun mahal yakni Rp21.000/tabung sampai Rp25.000/tabung.

“Pembeli elpiji 3kg di pangkalan akan dilayani jika yang membeli warga asli Kecamatan Wonogiri dengan menunjukan KTP. Warga diluar kecamatan itu tidak dilayani,” kata dia.

Dia mengaku antrean panjang pembeli elpiji 3kg di pangkalan disebabkan karena Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPBE) pada hari Minggu (19/7/2015) libur. Selain itu, distribusi terlambat akibat truk terjebak kemacetan arus balik Lebaran.

“Hampir setiap hari antrian pembelian elpiji 3kg di pangkalan seperti itu. Hal itu terjadi karena kelangkaan elpiji 3kg masih terjadi di masyarakat,” papar dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (Disperindagkop dan UMKM) Wonogiri, Guruh Santosa, mengatakan kuota harian elpiji 3kg Wonogiri sebanyak 15.200 tabung/hari. Jumlah itu kemudian ditambah sebanyak 12% sejak awal Juli oleh PT Pertamina untuk persiapan Ramadan.

“Persiapan Lebaran Pertamina juga menambah kouta sebanyak 3.500/tabung /hari selama tiga hari yakni tanggal 15-17 Juli. Kami akan koordinasi dengan PT Pertamina terkait penanganan kelangkaan elpiji di Wonogiri,” kata Guruh.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya