KELANGKAAN ELPIJI : Elpiji Melon di Solo Masih Langka

Solopos.com, SOLO –  Kelangkaan gas 3 kilogram (kg) hingga hari ini masih terjadi di Kota Bengawan. Padahal, Pertamina Marketing Operation Regional (MOR) IV Jateng-DIY telah menambah pasokan elpiji melon sebanyak 100% dari alokasi harian yang disalurkan pada Rabu-Sabtu (17-20/9/2014). 

Salah satu pengecer elpiji 3 kg di Pasar Nongko, Sri Rejeki, menyampaikan pasokan yang dia terima sangat terbatas, yakni kurang dari 10 tabung sejak akhir pekan lalu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Akhirnya setiap kali ada yang membeli elpiji 3 kg, kami batasi hanya melayani satu tabung. Biasanya pembeli yang datang, ingin membeli dua tabung,” ungkap Sri saat ditemui wartawan di kiosnya, Kamis (18/9/2014).

Hal yang sama juga diungkapkan pengecer yang lain. Laki-laki yang enggan disebut namanya ini mengatakan pihaknya harus kulak elpiji 3 kg di tempat lain karena jatah pengiriman yang sangat terbatas.

Selain itu, menurut dia, kelangkaan juga terjadi karena adanya migrasi. Hal ini karena, sulitnya pasokan elpiji 3 kg terjadi setelah harga elpiji 12 kg naik senilai Rp1.500 per tabung. Dia menyampaikan ada beberapa konsumen yang membeli tabung elpiji 3 kg meski tidak banyak.

Salah satu pengelola pangkalan di Jebres menyampaikan masih mendapat kiriman dalam jumlah yang sama, yakni sekitar 70 tabung elpiji 3 kg meski Pertamina menambah pasokan sebanyak 25% dari alokasi harian. Dia menuturkan biasanya mendapat kiriman 80 tabung per hari. Tapi pada bulan ini, pihaknya hanya dijatah 70 tabung gas melon.

Asisten Bidang Perekonomian Solo, Nur Haryani, mengatakan menipisnya pasokan elpiji 3 kg di lapangan dinilai karena panic buying dari masyarakat. 

“Kami menemukan, warga yang biasanya membeli satu tabung gas melon, sekarang membeli dua tabung gas melon dalam waktu yang bersamaan. Oleh karena itu, kami berencana mengajukan penambahan alokasi kepada Pertamina,” ujar Nur.