SOLOPOS.COM - Warga antre di SPBU Indraprasta, Kota Semarang, Jateng demi mendapatkan elpiji 3 kg, Selasa (5/9/2017). (Facebook.comAnymous Anymous)

Kelangkaan elpiji 3 kg di Kota Semarang membuat warganet curiga ada permainan pihak berwenang yang hendak menaikkan harga atau bahkan melenyapkan peredaran elpiji 3 kg.

Semarangpos.com, SEMARANGLiquid Perolium Gas (LPG/elpiji) bersubsidi kemasan tabung berkapasitas 3 kg sulit didapatkan di beberapa wilayah di Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), Selasa (5/9/2017). Kelangkaan elpiji 3 kg di Kota Semarang itu pun menjadi pembicaraan hangat warganet di media sosial Facebook.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Terlontar di antara perbincangan itu rasa curiga netizen atas adanya permainan pihak berwenang yang hendak menaikkan harga elpiji 3 kg atau bahkan melenyapkannya dari pasaran. Kecurigaan itu antara lain muncul di grup Facebook Media Informasi Kota Semarang (MIK Semar) seiring munculnya keluhan sejumlah warganet atas langkanya elpiji 3 kg di beberapa wilayah di Kota Semarang.

Pengguna akun Facebook Anymous Anymous mengabarkan kelangkaan elpiji 3 kg itu antara lain terjadi di kawasan Jl. Indraprasta. Ia juga mengunggah foto yang menunjukkan beberapa warga yang rela mengantre di SPBU Indraprasta demi mendapatkan bahan bakar tersebut. “Lur gas 3 kg langka ya? Apa ini sistem pemerintah untuk ngurangin?” tulis pengguna akun Facebook Anymous Anymous pada keterangan foto.

Tak pelak sejumlah netizen mengungkapkan keluhan yang sama terhadap kelangkaan elpiji 3 kg. Menurut mereka, elpiji 3 kg susah didapatkan mulai Selasa (5/9/2017). Dugaan bahwa ada permainan pihak-pihak terkait yang bertujuan menaikkan harga elpiji 3 kg ramai dilontarkan netizen. “Heeh, sekarang gas melon langka. Mesti meh naik harganya,” tulis pengguna akun Facebook Dewi Eko Susilowati.

Kui permainan lur. Ben gas lpg tambah larang [Itu permainan. Agar harga elipiji naik],” tulis pengguna akun Facebook Ridho Pratama Putra.

Sementara itu, pengguna akun Facebook Ridho Pratama Putra juga mengabarkan ada penyuluhan mengenai Bright Gas di dekat tempat tinggalnya, Selasa, (5/9/2017). Sayang, ia tak memaparkan lokas penyuluhan itu secara terperinci.

Tak pelak kabar tersebut makin memicu kecurigaan netizen bahwa elpiji 3 kg akan dilenyapkan dari pasaran. “Nah ternyata ini to yang 3 kg kosong mau diganti yang 5,5 kg,” ungkap pengguna akun Facebook Hartono Smart.

Warganet yang mengaku sebagai warga kurang mampu pun waswas jika kelangkaan elpiji 3 kg itu benar-benar berbuntut dengan dilenyapkannya bahan bakar bersubsidi tersebut dari pasaran. Menurut mereka, warga kurang mampu tak akan sanggup membeli bahan bakar non subsidi yang harganya jauh lebih mahal ketombang elpiji 3 kg, seperti Bright Gas misalnya. (Ginanjar Saputra/JIBI/Semarangpos.com)

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya