SOLOPOS.COM - Kepala Bagian Perekonomian Setda Klaten, Pri Harsanto (dua dari kanan), berbincang dengan pemilik pangkalan elpiji 3 Kg di Belangwetan, Klaten Utara, Sudirin, saat melakukan sidak, Selasa (12/11/2013). (Shoqib Angriawan/JIBI/Solopos)

 Kepala Bagian Perekonomian Setda Klaten, Pri Harsanto (dua dari kanan), berbincang dengan pemilik pangkalan elpiji 3 Kg di Belangwetan, Klaten Utara, Sudirin, saat melakukan sidak, Selasa (12/11/2013). (Shoqib Angriawan/JIBI/Solopos)


Kepala Bagian Perekonomian Setda Klaten, Pri Harsanto (dua dari kanan), berbincang dengan pemilik pangkalan elpiji 3 Kg di Belangwetan, Klaten Utara, Sudirin, saat melakukan sidak, Selasa (12/11/2013). (Shoqib Angriawan/JIBI/Solopos)

Solopos.com, KLATEN — Meski sudah mendapatkan tambahan fakultatif dari alokasi harian 22.205 tabung pada awal November 2013, kelangkaan gas elpiji 3 Kilogram (Kg) masih terjadi di sejumlah wilayah di Klaten.  Untuk mengatasi masalah tersebut, Klaten mengirimkan permohonan tambahan fakultatif 200% kepada PT Pertamina pada bulan ini.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Pemilik  salah satu pangkalan gas elpiji 3 Kg di Besole, Ceper, Romdoni, 65, mengaku kelangkaan gas sudah terjadi sekitar sebulan yang lalu. Biasanya, dia mendapatkan kiriman dari agen sebanyak 100-120 tabung/ hari. Namun, sudah sebulan terakhir pangkalannya hanya mendapatkan kiriman dari agen sekitar 50 tabung/ hari.

“Bahkan, pernah sehari dikirim 20 tabung. Saya tidak tahu pengurangan itu penyebabnya apa,” ungkapnya saat ditemui wartawan di warungnya, Selasa (12/11/2013).

Kendati demikian, hingga saat ini harga dari agen masih tetap, yakni Rp12.750/ tabung. Sedangkan, dirinya saat ini menjualnya seharga Rp15.000/ tabung untuk konsumen dan Rp14.500/ tabung untuk pengecer. Sejak kelangkaan terjadi, gas elpiji 3 Kg langsung habis diserbu pembeli dalam waktu sekejap. “Langsung habis, bahkan sampai ada yang titip tabung supaya tidak kehabisan gas.”

Salah satu pengecer di Klepu, Ceper, Atik Widayati, 42, mengaku biasanya per hari mendapatkan lima tabung. “Namun, sejak langka ini hanya memperoleh 3 tabung/ hari. Sangat sulit memperoleh tabung gas elpiji 3 Kg,” ungkapnya kepada Solopos.com di lokasi, Selasa.

Sidak

Sementara, untuk mengetahui kondisi riil tabung gas elpiji 3 Kg, tim gabungan yang terdiri atas Bagian Perekonomian Setda Klaten, Cecker PT. Pertamina dan Paguyuban agen elpiji 3 Kg Klaten menggelar sidak di sejumlah pangkalan dan pengecer di Klaten. Tempat yang disidak, di antaranya di sejumlah penjual elpiji 3 Kg di Klaten Utara, Juwiring, Ceper, Cawas & Jatinom. Wilayah itu diduga menjadi tempat yang paling banyak mengalami kelangkaan.

Tempat yang pertama kali disidak adalah Pangkalan Elpiji 3 Kg region IV, yang beralamat di Griya Prima Barat No 243 001/019, Belangwetan, Klaten Utara, Klaten milik Sudirin. Dalam sehari, pangkalan tersebut dikirimi oleh salah satu agen yang ada di Klaten sebanyak 10 tabung. “Begitu tabung datang, gas elpiji langsung habis. Bahkan banyak yang nitip tabung dahulu,” katanya.

Sementara, Kepala Bagian Perekonomian Setda Klaten, Pri Harsanto, mengatakan tujuan digelarnya sidak untuk mengetahui kondisi riil di lapangan.  “Jika memang kondisi di lapangan itu banyak yang langka, kami bisa menentukan langkah selanjutnya, yakni mengajukan penambahan fakultatif kepada PT. Pertamina,” jelasnya kepada wartawan di sela-sela sidak.

Rencananya, pihaknya melakukan usulan penambahan fakultatif 200% pada November ini kepada PT. Pertamina.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya