SOLOPOS.COM - GM Pertamina MOR IV JBT, Yanuar Budi H. (dua dari kiri), saat menggelar jumpa pers di Kantor Pertamina MOR IV JBT, Semarang, Rabu (31/1/2018). (JIBI/Semarangpos.com/Imam Yuda S.)

Kelangkaan BBM melanda Karimunjawa, Jepara, Jawa Tengah (Jateng).

Semarangpos.com, SEMARANG – PT Pertamina Marketing Operation Region (MOR) IV Jawa Bagian Tengah (JBT) mengaku belum mampu memenuhi keinginan Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, untuk membangun bungker sebagai tempat penyimpanan bahan bakar minyak (BBM) di Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah (Jateng).

Promosi Simak! 5 Tips Cerdas Sambut Mudik dan Lebaran Tahun Ini

Wacana pembangunan bungker digulirkan Ganjar Pranowo menyikapi kelangkaan BBM di Karimunjawa yang kerap terjadi saat cuaca buruk. Politikus PDI Perjuangan yang jalan empat tahun menjadi gubernur Jateng dan sedang kembali mencalokan diri melalui pilkada atau Pilgub Jateng 2018 itu beralasan bungker bisa menjadi solusi saat pasokan dari Pertamina tersendat karena kapal pengangkut BBM dilarang berlayar.

[Baca juga Karimunjawa Krisis BBM, Ganjar Usul Bangun Bungker]

“Kalau untuk bungker kami belum ada rencana atau wacana membangun di Karimunjawa. Kalau pun dibangun [bungker] perlu dilakukan evaluasi lebih dulu,” tutur GM Pertamina MOR IV, Yanuar Budi H., saat menggelar jumpa pers di Kantor Pertamina MOR IV JBT, Semarang, Jateng, Rabu (31/1/2018).

Yanuar menambahkan, untuk bungker sebenarnya Pertamina selama ini sudah menyediakan. Bungker itu terdapat di kapal pengangkut yang mengirim BBM ke Karimunjawa.

“BBM yang disalurkan kan sisanya disimpan di bungker kapal. Mungkin, ke depan yang perlu dipertimbangkan kapasitas penyimpanan di kapal itu yang diperbesar,” tutur Yanuar.

Yanuar mengungkapkan sebenarnya pihaknya sudah sejak lama berencana mengirim BBM ke Karimunjawa. Namun, upaya itu belum terlaksana menyusul adanya larangan berlayar dari otoritas pelabuhan terhadap kapal pengangkut BBM dari Pertamina gelombang laut yang tinggi.

“Kapal kami sebenarnya sudah stand by di Pelabuhan Tanjung Emas sejak lama. Begitu larangan dari otoritas pelabuhan dicabut, kami akan langsung mengirimkan BBM ke Karimunjawa,” terang Yanuar.

Kelangkaan BBM di Karimunjawa terjadi menyusul tersendatnya pasokan BBM dari Pertamina. Kali terakhir Pertamina mengirim BBM ke Karimunjawa, yakni pada Rabu (3/1/2017). Saat itu, Pertamina mengirimkan BBM sekitar 75 kl yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat Karimunjawa selama 7 hari-10 hari.

“Untuk saat ini kami belum punya solusi lain mengirim BBM selain dari jalur laut. Semoga saja, cuaca segera membaik sehingga kapal kami diizinkan berlayar untuk mengirim BBM ke Karimunjawa,” tutur Yanuar.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya