SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi


Jakarta–
Sejumlah kalangan menilai kekhawatiran Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terkait adanya ancaman aksi teror pada tanggal 9 Desember yang merupakan peringatan hari antikorupsi berlebihan.

“Kekhawatiran SBY bahwa aksi tanggal 9 Desember akan dimanfaatkan untuk kepentingan politik sangatlah berlebihan,” kata Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, Izzul Muslimin, Sabtu (5/12).

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Menurut Izzul, justru aksi memperingati hari antikorupsi sedunia itu sejalan dengan kampanye SBY yang mengatakan akan berada di barisan terdepan memberantas korupsi. Karena itu, bila aksi 9 Desember ini dikhawatirkan, SBY justru terkesan ingin menghalangi gerakan masyarakat antikorupsi.

“Pernyataan SBY justru seperti menghalangi semangat gerakan masyarakat anti korupsi. Jangan sampai timbul kesan SBY tebang pilih dalam melakukan pemberantasan korupsi karena kasus Century banyak diarahkan kepada orang-orang dekat SBY,” jelas dia.

Sebelumnya, dalam pidatonya, Jumat (4/12) kemarin, SBY memberikan warning terhadap aksi 9 Desember 2009. Dia menyentil sejumlah tokoh lama yang akan muncul dalam demonstrasi tersebut.

“Mungkin saja akan muncul tokoh-tokoh pada 9 Desember, yang selama 5 tahun lalu tidak pernah saya lihat kegigihannya dalam memberantas korupsi mungkin akan tampil. Ya selamat datang kalau memang ingin betul memberantas korupsi bersama-sama. Dengan demikian akan membawa manfaat bagi rakyat,” ujar SBY.

dtc/isw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya