SOLOPOS.COM - Ilustrasi, telaga mengering (JIBI/SOLOPOS/dok)

Ilustrasi, telaga mengering (JIBI/SOLOPOS/dok)

WONOGIRI- Kekeringan mulai dirasakan di delapan kecamatan di wilayah Wonogiri selatan sejak sebulan lalu. Sejumlah camat juga menyatakan mayoritas warganya mulai membeli air bersih dari mobil tangki yang dijual swasta. Sebab, telaga-telaga di wilayah tersebut yang merupakan sumber air mulai habis.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Camat Paranggupito, Purwoto, mengatakan sejumlah telaga yang biasanya digunakan warga untuk konsumsi air bersih sejak sebulan lalu sudah kosong dan tidak ada air. “Telaga itu sudah kering sekitar satu bulan lalu. Kami berharap ada bantuan dari pemerintah daerah secara merata,” katanya saat rapat koordinasi antisipasi kekeringan di Ruang Data Pemkab Wonogiri, Jumat (29/6/2012).

Ia menambahkan, sebenarnya banyak bantuan air bersih di wilayahnya tetapi mayoritas langung ke lokasi dan tidak lapor ke pihak kecamatan, sehingga sulit untuk didata. Untuk itu, pihak kecamatan berharap ada laporan dari desa jika ada bantuan air dari pihak ketiga agar didistribusikan secara merata. Di wilayahnya, setidaknya ada delapan desa yang selalu dilanda kekeringan saat musim kemarau.

Serupa yang diungkapkan Camat Giritontro, Kuswandi. Di wilayahnya, ada empat telaga yang saat ini sudah tidak ada air. Padahal, telaga itu kerap dimanfaatkan warga untuk memenuhi kebutuhan air bersih.

Di Kecamatan Giritontro ada lima desa yang dilanda kekeringan dengan jumlah penduduk 11.370 orang. “Kami harap ada bantuan air bersih setiap harinya minimal 20 liter per orang. Itu pun kadang tidak mandi. Belum lagi untuk minum satu ternak minimal juga 20 liter per hari,” ujarnya.

Kabag Kesra Setda Wonogiri, Maryanto, membenarkan jika mayoritas bantuan air bersih dari pihak ketiga langsung ke lokasi kekeringan. “Sebenarnya, di Bagian Kesra ada alokasi dana bantuan sosial sebesar Rp150 juta per tahun dari APBD. Bantuan itu tidak hanya untuk kekeringan, tapi juga warga yang sakit dan bencana alam lainnya,” katanya saat rakor.

Dana itu, lanjut dia, belum bisa terserap maksimal karena hanya dikeluarkan sesuai permohonan dari masyarakat. Terkait kekeringan, ia berharap agar para camat segera melapor sehingga bantuan bisa segera dialokasikan.

Sementara itu, Kabid Pengairan Dinas Pengairan Energi Sumber Daya Mineral (PESDM), Ngadino, mengatakan dari informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), musim kemarau tahun 2012 dimulai awal bulan April. Sedangkan musim hujan diperkirakan mulai bulan November dan Desember.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya