SOLOPOS.COM - Warga berdiri di Embung Glimbung, Ngrombo, Girikikis, Giriwoyo, Wonogiri, beberapa waktu lalu. (Istimewa)

Kekeringan Wonogiri diantisipasi dengan merevitalisasi embung di Wonogiri selatan.

Solopos.com, WONOGIRI — Sebanyak sembilan embung di wilayah Wonogiri selatan diajukan untuk dibenahi. Embung-embung tersebut dapat menjadi penampung air untuk keperluan warga, namun kondisinya sudah tidak dapat berfungsi maksimal.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kesembilan embung tersebut adalah Embung Beleh dan Embung Sambirejo di Giritontro; Embung Suruhan dan Embung Braholo di Pracimantoro; Embung Weru di Eromoko; Embung Ngledok, Embung Gompyong dan Embung Weru di Paranggupito serta Embung Glimbung di Giriwoyo.

Menurut Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonogiri, Bambang Haryanto, usulan revitalisasi embung telah diajukan kepada Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Jawa Tengah awal Januari lalu.

Dia mengatakan alasan usulan revitalisasi tersebut adakah untuk upaya mitigasi struktural dan pengurangan risiko bencana kekeringan. Hingga tahun lalu, persoalan kekeringan masih menjadi permasalahan rutin yang dihadapi Wonogiri saat musim kemarau.

“Keberadaan embung tersebut sangat berguna untuk menampung air saat musim hujan, sehingga dapat digunakan untuk cadangan air pada musim kemarau,” kata dia.

Namun saat ini kondisi embung sudah tidak dapat menampung air secara maksimal. Sebab adanya sedimentasi dan kerusakan.

Jumlah warga yang menerima manfaat dari keberadaan kesembilan embung tersebut sekitar 2.152 keluarga. Selain untuk kebutuhan sehari-hari, warga juga menggunakan air embung untuk keperluan pertanian.

Dia berharap revitalisasi embung dapat mengurangi masalah warga untuk mendapatkan kebutuhan air bersih. Tahun sebelumnya, pemkab juga mengajukan revitalisasi untuk tujuh embung yang lain. Lokasi embung-embung tersebut juga berada di Wonogiri Selatan. Direncanakan ketujuh embung tersebut akan dikerjakan tahun ini.

Sementara itu Camat Paranggupito, Haryanto, membenarkan kondisi embung yang memerlukan penataan lagi. Menurutnya secara umum kondisi ketiga embung yang ada di wilayahnya belum tersentuh pembangunan. Keberadaan embung sangat dibutuhkan warga untuk menampung air hujan.

“Embung tersebut saat ini merupakan lokasi tangkapan air hujan karena sudah tidak ada mata airnya,” kata dia, Senin (22/2/2016).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya