SOLOPOS.COM - Ilustrasi Dropping Air Bersih (JIBI/dok)

Kekeringan Wonogiri dirasakan oleh ribuan warga di Eromoko dan Manyaran.

Solopos.com, JAKARTA – Sebanyak 9.243 jiwa yang tersebar di enam desa di Kecamatan Eromoko dan Manyaran mulai mengalami krisis air bersih pada musim kemarau ini.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonogiri, Bambang Haryanto, mengatakan sampai Jumat (3/7/2015) sudah ada lima kecamatan rawan kekeringan telah mengajukan bantuan air bersih ke BPBD.

Lima kecamatan itu yakni Giritontro, Pracimantoro, Paranggupito, Eromoko, dan Manyaran.

“Kecamatan Eromoko dan Manyaran baru mengajukan bantuan air bersih sejak Rabu kemarin,” ujar Bambang saat ditemui wartawan di kantor Pemkab Wonogiri, Jumat.

Dia mengatakan bantuan air bersih di Manyaran diberikan di Desa Kepuhsari dan Desa Pagutan. Jumlah kepala keluarga (KK) kedua desa itu sebanyak 590 KK atau 2.290 jiwa.

Sementara di Kecamatan Eromoko ada empat desa yakni Basuhan, Pucang, Ngandong, dan Tempurharjo. Jumlah warga warga sebanyak 1.580 KK atau 6.953 jiwa.

“Total keseluruhan warga di dua kecamatan itu sebanyak 9.243 jiwa,” kata dia.

Dia memprediksi dampak kekeringan mulai dirasakan warga pada bulan Juli. Karena pada bulan Juli itu sejumlah telaga, waduk, hingga tandon mulai mengering.

Dari delapan kecamatan rawan kekeringan, lanjut dia, baru lima yang mengajukan bantuan air bersih. Tiga kecamatan yang belum mengajukan bantuan air bersih yakni Selogiri, Giriwoyo, dan Nguntoronadi.

“Ketersediaan air bersih di tiga kecamatan itu masih tersedia sehingga belum mengajukan bantuan air bersih,” papar dia.

Dia mengatakan bantuan air bersih di lima kecamatan itu sampai sekarang masih dilakukan. Bantuan air itu dilakukan secara bertahap karena armada yang tersedia sedikit. Untuk mencukupi permintaan air bersih, kata dia, BPBD mengandeng Palang Merah Indonesia (PMI) Wonogiri dan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).

“Bantuan air bersih di Kecamatan Manyaran dilakukan oleh PMI,” jelas dia.

Sementara itu, Kepala Markas PMI Wonogiri, Warjo, mengatakan permintaan air bersih di Manyaran diberikan sejak Rabu (1/7/2015).

Bantuan air bersih itu diberikan di dua desa yakni Kepuhsari dan Pagutan. Masing masing desa menerima empat tangki air dengan ukuran tangki sebanyak 6.000 liter.

“PMI siap menerima permintaan bantuan air bersih di daerah yang rawan kekeringan di Wonogiri. Sejauh ini baru Manyaran yang meminta bantuan air bersih ke PMI,” jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya