SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, NEW DELHI Musibah kekeringan di India membuat masyarakat setempat menderita. Suhu panas di India mencapai 51 derajat celsius selama beberapa hari terakhir telah merenggut sekitar 36 nyawa. Kekeringan yang terus melanda membuat masyarakat India terpaksa memakai air yang tercemar limbah.

Dikutip dari Reuters, Sabtu (15/6/2019), kemarau panjang membuat sumur dan sumber air di India mengering. Sejumlah warga terpaksa mendandalkan air dari danau tercemar di Thane, India, untuk memenuhi kebutuhan.

Promosi Video Uang Hilang Rp400 Juta, BRI: Uang Diambil Sendiri oleh Nasabah pada 2018

Masyarakat di wilayah Thane, India, membuat libang di pinggir danau yang tercemar untuk memanfaatkan airnya. Hal tersebut terpaksa dilakukan karena mereka kesulitan mendapat air. Saking sulitnya mendapat air, sejumlah warga India terpaksa tidak mandi dan mencuci baju.

Pemerintah India sebenarnya sudah memberikan bantuan air bersih kepada warga di wilayah yang dilanda kekeringan. Namun, bantuan tersebut belum menjangkau semua warga. Alhasil, masih banyak warga yang terpaksa memanfaatkan air kotor untuk memenuhi kebutuhan.

Selain kesulitan air bersih, gelombang panas juga menyebabkan jalan beraspal di India meleleh. Diberitakan Solopos.com sebelumnya, aspal di tol kawasan Agra, India, meleleh akibat suhu udara sekitar 45 derajat celsius. Warna jalan tersebut semakin hitam legam dan permukaannya meleleh, lunak, serta lengket.

Gelombang panas di India telah meningkat secara intens selama 10 tahun terakhir akibat perubahan iklim. Pada 2019 ini suhu ekstrem melanda sebagian besar wilayah India utara dan tengah, mencakup Rajasthan, Madhya Pradesh, Uttar Pradesh, dan Mahashtra.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya