Kekeringan Sukoharjo diantisipasi dengan membangun 12 sumur dalam di Sukoharjo selatan.
Solopos.com, SUKOHARJO – Mengantisipasi kekeringan di musim kemarau, sebanyak 12 sumur dalam mulai dibangun di wilayah Sukoharjo bagian selatan. Pembangunan sumur dalam itu menelan anggaran senilai kurang lebih Rp2,3 miliar.
Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah
Kepala Seksi (Kasi) Penyehatan Lingkungan Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Sukoharjo, Utami Murputriawati, mengatakan anggaran pembangunan sumur dalam berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Kementerian Pekerjaan Umum (KemenPU).
Saat ini, pembangunan sumur dalam dalam tahap pengeboran tanah di lokasi sumber air.
“Lokasi satu sumur di Desa Alasombo, Weru dipindah karena saat pengeboran tanah gagal. Mata alat bor rusak lantaran bebatuan di lokasi sumber air cukup keras,” katanya saat ditemui
Menurut Utami, mayoritas sumur dalam yang dibangun menyebar di wilayah Sukoharjo bagian selatan seperti Kecamatan Nguter, Bulu dan Weru.
Dia memerinci sumur dalam yang dibangun di wilayah Kecamatan Nguter sebanyak tiga sumur, lima sumur di Kecamatan Bulu, tiga sumur di Kecamatan Weru dan satu sumur di Kecamatan Polokarto.
“Hanya satu sumur dalam yang dibangun di Kecamatan Polokarto. Sumur dalam lainnya dibangun di Sukoharjo bagian selatan,” ujar dia.
Ditemui terpisah, Direktur Utama (Dirut) PDAM Tirta Makmur Sukoharjo, Slamet Sanyoto, mengatakan telah menyiagakan beberapa unit mobil tangki untuk mengirim pasokan air bersih ke daerah rawan kekeringan.
“Pada prinsipnya kami selalu merespons apabila ada warga yang mengajukan permohonan bantuan air bersih,” katanya.