SOLOPOS.COM - Penasihat Espero’87, Parwanto (tiga dari kanan), mengucurkan air dari selang tangki PDAM ke ember milik warga Weru, Sukoharjo, Jumat (22/9/2017). (Trianto Hery Suryono/JIBI/Solopos)

Kekeringan membuat debit air Pamsimas Weru, Sukoharjo, berkurang dan tak mampu mencukupi kebutuhan warga.

Solopos.com, SUKOHARJO — Sebanyak 200 keluarga di Desa Ngreco, Desa Tawang, dan Desa Alasombo, Kecamatan Weru, Sukoharjo, kesulitan mendapat air bersih. Sarana penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat (pamsimas) di desa itu sudah tak lagi mampu memenuhi kebutuhan warga.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sebagian warga mengandalkan kiriman bantuan air dan sebagian lainnya terpaksa berjalan sejauh tiga kilometer (km) untuk mendapatkan air bersih. Air bersih dari bak penampung pamsimas Dukuh Babalan, Desa Tawang, Kecamatan Weru, sepekan terakhir alirannya sudah digilir untuk warga dua rukun tetangga (RT).

Ketua RW 003, Dukuh Babalan, Desa Tawang, Ratno, mengungkapkan hal tersebut saat ditemui Solopos.com di sela-sela menyaksikan pemberian bantuan air bersih dari alumni Espero’87 (SMPN 2 Sukoharjo 1987) di Dukuh Babalan RT 002/RW 003, Desa Tawang, Weru, Jumat (22/9/2017).

“Kami terpaksa jalan kaki sejauh tiga kilometer untuk mendapatkan air bersih karena debit air dari bak penampung pamsimas sudah kecil. Air dari bak penampung sudah digilir sehari untuk warga RT 001 dan sehari kemudian untuk warga RT 002,” ujarnya.

Ratno mengakui warga dukuhnya setiap musim kemarau selalu kekurangan air bersih. “Tahun kemarin tidak terjadi kekurangan air bersih karena hujan sepanjang tahun, tapi tahun ini kami kembali kekurangan air bersih. Bak penampungan air pamsimas bervolume 24.000 liter kubik hanya cukup untuk warga dua RT [RT 001 dan 002]. Sumber air di bawah [Weru] diambil dengan cara menimba.”

Dia memperkirakan jika bak penampungan diisi air dari tangki, sejumlah tiga tangki akan cukup untuk kebutuhan air minum selama empat hari. Sementara itu, penasehat Espero’87, Parwanto, menjelaskan sejumlah 25 tangki air dikirim untuk membantu warga Weru yang membutuhkan air bersih.

“Bantuan itu silakan didistribusikan ke daerah yang kekurangan air bersih. Pendistribusian air dikoordinasi oleh Banser. Bantuan itu bisa bertambah sesuai permintaan warga.”

Sementara itu, Kasi Trantib Kecamatan Weru, Sriyanto, menyebutkan dari 13 desa di Weru ada empat desa yang rawan kekeringan, yakni Tawang, Ngreco, Alasombo, dan Karangmojo.

“Tahun ini, Karangmojo tidak mengeluhkan soal air bersih. Kemungkinan kebutuhan air bersih sudah tercukupi dari pamsimas. Tahun ini, tiga desa yang mengeluhkan dan sudah mendapatkan bantuan air, yakni Dukuh Candi, Desa Ngreco, Desa Alasombo dan Dukuh Babalan, Desa Tawang. Dari tiga desa itu terdapat 200-an keluarga,” ujarnya.

Dia mengapresiasi pihak ketiga dan pemerintah yang telah menyalurkan bantuan air bersih. Dia berharap bantuan tersebut dikoordinasikan dengan pemerintah kecamatan agar distribusi bantuan lebih tertata dan merata. “Koordinasi bantuan perlu dilakukan agar tepat sasaran.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya