SOLOPOS.COM - Ilustrasi kekeringan (JIBI/Harian Jogja/Dok.)

Solopos.com, SUKOHARJO–Bupati Sukoharjo, Wardoyo Wijaya mengakui sebagian wilayahnya menjadi langganan kekeringan setiap tahun. Wilayah tersebut mayoritas di kawasan selatan atau kawasan yang berbatasan dengan Kabupaten Wonogiri.

“Daerah yang mengalami kekeringan ya itu-itu saja. Daerah tersebut terletak di dataran tinggi sesuai letak geografis di daerah selatan yang merupakan daerah pegunungan,” ujar dia ketika ditemui wartawan di Sukoharjo, Sabtu (13/9/2014).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Seperti diketahui Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo menerima pengajuan air bersih secara rutin setiap hari di tiga kecamatan di Sukoharjo. Karena pada musim kemarau seperti sekarang ini sebagian kawasan selatan Sukoharjo mengalami kesulitan air bersih.

“Tiga kecamatan yang mengajukan permintaan air bersih tersebut yakni Kecamatan Tawangsari, Weru dan Bulu,” ujar Kasi Kedaruratan BPBD Sukoharjo, Margono ketika ditemui wartawan Rabu (10/9).

Di Kecamatan Tawangsari permintaan dropping air bersih untuk memenuhi kebutuhan seratusan kepala keluarga di Dukuh Plumbon, Desa Watubonag.

Di Kecamatan Weru kekeringan di Dukuh Candi, Desa Ngreco dan di Kecamatan Bulu ada di Dukuh Jatirejo dan Ngesong, Desa Kamal.

“Keseluruhan ada ratusan KK yang terancam kekeringan di empat dukuh di tiga kecamatan di Sukoharjo tersebut,” ujar dia.

Margono mengatakan, setiap hari pihaknya banyak menerima pengajuan permintaan dropping air bersih dari warga di berbagai daerah.

Mereka banyak mengajukan permintaan dropping air karena pada musim kemarau ini wilayah mereka dilanda kekeringan.

Menurut dia kawasan Sukoharjo bagian selatan seperti Weru, Bulu dan Tawangsari dinilai menjadi daerah merah rawan kekeringan yang masuk data BPBD setiap tahun.

Dia menjelaskan dropping air bersih di empat dukuh tersebut sudah terjadwal dengan jumlah permintaan air bersih mencapai 6-8 tangki per hari. Masing-masing per tangki berisi sebanyak 5.000 liter air.

Lebih lanjut Bupati menjelaskan terkait kondisi tersebur pihaknya siap mencukupi kebutuhan air dari warga yang mengalami kekurangan air bersih berapapun jumlahnya. Karena itu pihaknya meminta warga yang kekurangan air bersih membuat surat permohonan.

Dia mengungkapkan, Pemkab Sukoharjo telah mengalokasikan anggaran yang cukup untuk mengatasi bencana alam, termasuk kekeringan.

Pihaknya mengaku telah menggarkan dana untuk bencana alam tersebut melalui APBD.

“Karena itu warga yang kekerungan air bersih tinggal buat surat permohonan bantuan. Nanti pasti akan segera kami kirim sesuai jumlah yang diminta,” ujar Wardoyo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya