SOLOPOS.COM - Permukaan tanah di dasar Waduk Ketro, Kecamatan Tanon, Sragen, mengalami retak-retak seiring datangnya musim kemarau berkepanjangan, Minggu (20/9/2015). (Moh. Khodiq Duhri/JIBI/Solopos)

Kekeringan di Sragen membuat Waduk Ketro mengering hingga tanah di dasarnya retak-retak.

Solopos.com, SRAGEN — Waduk Ketro di Kecamatan Tanon yang memiliki daya tampung 2.611.000 m3 air mengering dalam sebulan terakhir. Mengeringnya waduk terbesar di Sragen itu membuat 892 ha lahan pertanian di wilayah Tanon terkena imbasnya.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Pantauan Solopos.com di lokasi, Minggu (20/9/2015), datangnya musim kemarau berkepanjangan membuat Waduk Ketro terasa lebih gersang, bahkan retakan tanah terlihat di dasar waduk. Sebagian permukaan waduk yang mengering itu dimanfaatkan petani setempat untuk ditanami padi. Namun, mengeringnya waduk juga membuat petani terancam tidak bisa panen.

Ekspedisi Mudik 2024

Sariman, 50, warga setempat mengaku memiliki lahan pertanian yang tak jauh dari Waduk Ketro. Selama ini, lahan pertanian miliknya selalu mengandalkan pasokan air dari Waduk Ketro. Namun, pasokan air dari Waduk Ketro berhenti dalam sebulan terakhir.

“Kami terpaksa mengandalkan air dari sumur pantek sedalam 12 meter yang saya buat sendiri beberapa tahun lalu. Tentu harus membutuhkan biaya tambahan untuk membeli bahan bakar mesin diesel,” kata Sariman.

Kepala Desa Ketro, Wiratno, menjelaskan pada musim kemarau panjang Waduk Ketro sudah terbiasa mengering. Menurutnya, kalangan petani di Desa Ketro sudah bisa mandiri dengan mencari sumber air supaya tanaman padi mereka tidak kekeringan.

“Biasanya segala macam cara dilakukan supaya tetap bisa panen. Ada yang mengandalkan sumur pantek, ada pula yang mengandalkan sumber air atau sungai terdekat,” paparnya.

Mengeringnya Waduk Ketro juga membuat pengunjung menurun. Kebanyakan dari pengunjung ingin menangkap ikan dengan kail dan jala. Sebagian lagi ingin menikmati pemandangan alam di sekitar waduk, terutama menjelang matahari terbenam.

“Sebetulnya Waduk Ketro ini memiliki potensi wisata yang cukup menjanjikan, selain potensi di bidang pertanian dan perikanan. Saya punya angan-angan Waduk Ketro bisa menjadi alternatif destinasi wisata di Sragen. Wahana pemandangan alam dan pemancingan bisa menjadi daya tarik wisatawan. Hal itu tentu tidak bisa direalisasikan tanpa dukungan Pemerintah Kabupaten Sragen,” kata Wiratno.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya