SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok/JIBI/SOLOPOS)

Solopos.com, KLATEN – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten menerima laporan dari Camat Cawas, Muhammad Nasir, tentang keluhan warga Desa Bogor yang sumurnya mulai tercemar zat kapur. Tercemarnya air itu akibat mulai mengeringnya sumber air karena memasuki musim kemarau.

Nasir pun mengajukan permohonan pengiriman air ke wilayahnya kepada BPBD Klaten. “Saat musim kemarau, air di Desa Bogor menjadi keruh karena bercampur zat kapur. Sebab, wilayah itu berbatasan dengan Gunung Kidul yang merupakan daerah kapur,” kata Kepala Pelaksana BPBD Klaten, Sri Winoto, Minggu (10/8/2014).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Ia pun menindaklanjuti dengan mengirimkan air bersih sebanyak empat tangki atau 20.000 liter air ke wilayah tersebut setiap pekan. Air tersebut ditempatkan di bak-bak penampungan umum milik warga desa yang kemudian dibagikan ke semua warga secara merata.

“Tercemarnya sumur di Desa Bogor ini baru kali pertama kami terima. Biasanya, Desa Bawak dan Cawas yang selama ini rutin meminta pengiriman air bersih karena mengalami kekeringan saat musim kemarau,” ujarnya.

Ia menambahkan hingga pekan kedua Agustus, sudah lebih dari 300 tangki air bersih yang di distibusikan untuk mengatasi bencana kekeringan di Kabupaten Klaten. Total dana yang dianggarkan sebesar Rp300 juta yang bersumber dari APBD kabupaten.

Sedangkan di dalam APBD Perubahan, anggaran untuk mengatasi bencana kekeringan ditambah Rp200 juta sehingga menjadi Rp500 juta pada 2014.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya