SOLOPOS.COM - Ilustrasi kekeringan di Soloraya (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO—Harga air bersih di sejumlah daerah di Solo Raya yang mengalami kekeringan terus melonjak. Bahkan, harga air bersih kini mencapai Rp350.000 untuk satu tangki air bersih berkapasitas 5.000 liter.

Data yang dihimpun dari Badan Koordinasi Wilayah (Bakorwil) II Jawa Tengah (Jateng), lonjakan harga air bersih mulai dirasakan sejak sebulan terakhir. Mahalnya harga itu disebabkan daerah terdampak kekeringan jauh dari sumber air.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kasubid Kesejahteraan Umum Bakorwil II Jateng, A. Krishartono, mengatakan daerah terdampak kekeringan rata-rata berada di lereng gunung yang memiliki medan terjal. Akibatnya, akses menuju ke lokasi menjadi sulit.

Kebutuhan air bersih untuk masyarakat juga semakin tinggi, sehingga harganya terus melonjak. Bahkan, kebutuhan air bersih di sejumlah daerah kini sejajar dengan kebutuhan pokok lain seperti beras.

Tercatat, daerah Selo dan Samiran, Boyolali menjadi daerah dengan harga air bersih yang dijual paling mahal, yakni Rp350.000/ tangki dengan kapasitas 5.000 liter. Sedangkan, daerah terdampak lain seperti Sragen dan Wonogiri harganya mencapai Rp200.000-Rp280.000/ tangki.

“Air bersih yang diperjual-belikan itu merupakan yang diperdagangkan pihak swasta. Paling mahal itu di daerah Samiran dan Selo. Saat kami menyuplai bantuan, harga air bersih sudah mencapai Rp350.000/tangki,” katanya kepada Solopos.com di ruang kerjanya, Kamis (25/9/2014).

Lebih lanjut, dia mengatakan kebutuhan air sama pentingnya dengan kebutuhan pangan di lokasi bencana kekeringan. “Bahkan, warga sampai ada yang menjual hewan ternak seperti sapi untuk membeli air bersih,” imbuhnya.

Beli Air Bersih

Selain itu warga juga harus inden saat membeli air bersih. Sebab, hanya segelintir armada yang memperjualbelikan di kawasan bencana kekeringan.

Koordinator Teknis Operasional Lapangan Bencana Alam Bakorwil II Jawa Tengah, Alip, menambahkan droping air bersih dipusatkan di bak umum dan bak warga.

Terkadang, penyaluran dilakukan langsung kepada warga terdampak kekeringan. “Warga pun sampai rela antre panjang untuk mendapatkan bantuan air bersih,” katanya, Kamis.

Sementara, pada 2014 ini Bakorwil II mengalokasikan bantuan 1.200 tangki atau setara enam juta liter air bersih kepada warga terdampak kekeringan di wilayahnya. Bakorwil pun mengimbau daerah yang kesulitan mengatasi musibah kekeringan segera mengajukan permohonan bantuan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya