SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Dok)

Harianjogja.com, SLEMAN—Puluhan warga Desa Gayamharjo, Kecamatan Prambanan, mendatangi gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sleman, Selasa (23/9/2014) siang. Mereka mengeluhkan bantuan air bersih di Prambanan yang tidak merata dan sistem jaringan air bersih yang sampai saat ini belum maksimal.

Menurut Anang Widiantoro, warga Gayamharjo, seharusnya setiap warga dilibatkan dalam penentuan lokasi penerima bantuan air bersih.

Promosi Uniknya Piala Asia 1964: Israel Juara lalu Didepak Keluar dari AFC

“Mungkin ada dropping untuk kami, tapi tidak merata. Bisa jadi karena masalah kedekatan dengan pihak terkait,” ungkapnya kepada Harianjogja.com, saat ditemui seusai audiensi dengan Dewan, Selasa.

Anang memaparkan, warga di Dusun Jali, Gayam, dan Lemahbang masih harus membeli air untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. “Sistem air di Prambanan cenderung mengutamakan yang di atas. Padahal kami yang di bawah juga membutuhkan,” katanya menambahkan.

Keluhan serupa juga disampaikan Suyatno, 65. Warga Dusun Jali itu mengaku wilayahnya tidak pernah mendapat bantuan air bersih. Sumur di rumahnya pun sudah kering.

“Setiap musim kemarau, selalu beli air yang harganya juga naik setiap tahun,” katanya.

Menurut Yatno, kondisi sistem jaringan air bersih yang ada juga memprihatinkan. Beberapa bagian pipa sudah bocor dan berkarat, sehingga tidak layak digunakan.

“Harapan saya hanya dropping air harus merata. Lebih dari itu, sistem airnya tolong diperbaiki agar kami tidak perlu membeli air lagi,” ujar Yatno.

Menanggapi keluhan warga Gayamharjo, Ketua Sementara DPRD Sleman, Sri Muslimatun menyatakan akan dilakukan kajian ulang terkait proyek yang dijalankan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman tersebut.

Sementara itu, Kepala BPBD Sleman, Julisetiono Dwi Wasito membantah jika ada tebang pilih dalam distribusi bantuan air bersih, termasuk di Desa Gayamharjo.

“Memang secara bertahap, tidak bisa langsung semuanya karena keterbatasan mobil tangki. Jadwal pengirimanya sudah diatur,” ungkap Juli saat dihubungi wartawan, Selasa siang.

Sistem jaringan air bersih di Prambanan pun terus diperbaiki secara bertahap.

“Demi pemberdayaan masyarakat, kami tetap mengandalkan OPPA [Organisasi Pengelola Pemakai Air]. Ini masih ada titik-titik yang butuh tambahan jaringan pipa,” kata Juli.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya