SOLOPOS.COM - Ilustrasi Kekeringan (Solopos/Whisnupaksa)

Solopos.com, WONOGIRI — Ratusan kepala keluarga atau KK di Desa Guno Kecamatan Jatiroto, Wonogiri mengalami kesulitan air bersih. Mereka harus berjalan ratusan meter untuk mendapatkan air di belik atau dasar sungai.

Kondisi geografis Desa Guno berada di perbukitan. Selama ini warga mendapatkan air bersih untuk kebutuhan hidup sehari-hari dengan cara mengambil air dari sebuah belik, tepatnya di pinggir sungai desa setempat. Warga mengambil air menggunakan ember dan jeriken.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Desa Guno, Tarmudi, mengatakan saat ini ada empat dusun yang mengalami krisis air bersih. Daerah itu yakni Dusun Guno Lor, Guno Kidul, Dusun Mlokolegi dan Dusun Pagersari. Ada sekitar 200 KK yang kekurangan air bersih di empat dusun itu.

“Tidak semua KK di satu dusun itu kekurangan air bersih, ada yang cuma satu RT. Jadi yang kekurangan air ngeblok-ngeblok [berpencar] tidak satu titik atau lokasi,” kata dia, Kamis (26/8/2021).

Ekspedisi Mudik 2024

Baca juga: 14 Kali Beraksi, 2 Maling Burung Dibekuk Polisi di Karangpandan Karanganyar

Menurut dia, saat ini kondisi sungai di desa itu kering. Hampir setiap pagi warga berebut air. Karena pada sore hari, air dari belik sudah tidak ada. Bahkan, setelah waktu subuh, kadang warga sudah ramai mengambil air di sungai itu.

Ia menuturkan, jarak antara sumber air dengan permukiman warga sekitar 400 meter. Warga memanfaatkan air untuk kebutuhan sehari-hari. Jika bersih digunakan untuk minum dan memasak. Sisanya minum hewan ternak.

“Yang berat itu sebenarnya untuk minum hewan ternak sapi. Ini yang bikin warga susah. Sebab kalau sapi itu tidak cukup minum satu atau dua ember saja,” ujar dia.

Baca juga: Dijebloskan ke Rutan Bareskrim, Muhammad Kece Terancam Hukuman Minimal 6 Tahun Penjara

Untuk mengatasi masalah kekeringan itu, kata Tarmudi, pada tahun ini dilakukan pengeboran sumber air bersih melalui program Pamsimas. Namun airnya tidak mencukupi. Pengeboran sumber air yang pertama dengan kedalaman 150 meter gagal. Kemudian di cari titik sumber air yang jaraknya sekitar satu kilometer ke bawah.

“Anggaran pengeboran sumber mata air itu didapat melalui dana hibah insentif desa [HID]. Ke depan, air dari sumber mata air itu dapat mencukupi kebutuhan warga di Dusun Guno Lor, Guno Kidul dan Pagersari,” papar dia.

Sementara itu, untuk mencukupi kebutuhan air di Dusun Mlokolegi, lanjut dia, telah dilakukan pengeboran sumber air dan berhasil. Namun karena anggaran dari HID hanya Rp50 juta, baru cukup untuk mengebor dan listrik. Jaringan pipanisasi sampai ke rumah warga akan diteruskan tahun depan.

Baca juga: Resmi Launching! Ini Nama Anak Perempuan Dory Harsa dan Nella Kharisma

“Rencana tahun depan seluruh dana desa akan digelontorkan untuk solusi permanen dalam mengatasi kekeringan yang setiap kemarau melanda desa kami. Tapi baru kemungkinan, itupun belum cukup,” kata Tarmudi.

Kekeringan di Desa Guno juga dibenarkan oleh Camat Jatiroto, Suparmo. Kondisi itu terjadi sudah sejak lama. Solusi yang diterapkan saat ini yakni mengebor sumber air melalui program Pamsimas.

“Pernah ngebor sumber mata air tapi gagal. Kemudian pindah lokasi. Saat ini proses pengeboran sumber air, tapi belum selesai,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya