SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Madiunpos.com, JAKARTA — Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan 45 desa di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, berpotensi dilanda kekeringan kategori kritis hingga kekeringan langka di musim kemarau tahun ini.

“Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Pacitan, 13 desa berpotensi mengalami kekeringan kritis,” kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat BNPB Rita Rosita melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Selasa (9/7/2019).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurut Rita, kekeringan diklasifikasikan kritis bila di wilayah tersebut tidak terjadi hujan selama lebih dari 30 hari dan sumber air terdekat berjarak lebih dari satu kilometer.

Dia memaparkan desa yang berpotensi mengalami kekeringan kritis adalah Jlubang, Pelem, Ngadirejan, Sugih Waras, Pucangsewu, Sambong, Ponggok, Tambakrejo, Borang, Pager Kidul, Sudimoro, Sembowo, dan Karang Mulyo.

Sementara itu, lima desa di Pacitan dilaporkan berpotensi mengalami kekeringan langka, yaitu Mantren, Jatimalang, Ploso, Ngreco, dan Gemaharjo.

Kekeringan diklasifikasikan langka bila di wilayah tersebut tidak terjadi hujan hingga 30 hari dan sumber air terdekat berjarak tidak sampai satu kilometer.

Kemudian, lima desa dilaporkan berpotensi mengalami kekeringan langka terbatas, antara lain Punung, Mendolo Lor, Ploso, Gembong, dan Temon.

Kekeringan yang diklasifikasikan langka terbatas adalah kekeringan akibat hujan tidak turun hingga 15 hari dan sumber air terdekat berjarak 500 meter.

“Hingga Selasa ini, BPBD Kabupaten Pacitan bekerja sama dengan PDAM setempat telah menyalurkan air hingga 51 unit mobil tangki di 14 desa yang mengalami kekeringan,” kata Rita.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya