KEKERINGAN KULONPROGO : Warga Girimulyo Urunan Atasi Kekeringan

Harianjogja.com, KULONPROGO-Warga di daerah berisiko kekeringan di Kecamatan Girimulyo berswadaya memanfaatkan sumber mata air dengan mengangkat air ke bak-bak penampungan untuk mengantisipasi terjadinya kekeringan.

Camat Girimulyo Purwono mengatakan kondisi geografis daerah ini sebagian besar adalah perbukitan, sehingga sulitnya air sudah sering dihadapi terutama saat memasuki musim kemarau.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Warga memang sudah mengantisipasinya dengan mencoba mengangkat sumber-sumber air ke bak-bak penampungan, lalu didistribusikan ke rumah warga. Ada dua desa yang sudah melakukan ini, yaitu Giripurwo dan Pendoworejo,” papar Purwono, Kamis (12/6/2014).

Purwono menjelaskan secara swadaya warga membangun jaringan dan memompa air dari salah satu sumber mata air. Di Dusun Sabrang, Girimulyo, terdapat 25 kepala keluarga yang memprakarsai membangun fasilitas tersebut yang berasal dari Sumur Lanang. Setiap keluarga menyumbang sekitar Rp4 juta sampai Rp5 juta untuk membangun sarana tersebut.

Selain pedukuhan Sabrang, warga di Dusun  Tilem dan Banaran, Desa Pendoworejo juga sudah melakukan hal sama. Air dari sumber mata air terdekat dipompa lalu dialirkan melalui pipa yang tersambung di rumah-rumah warga.

Menghadapi kekeringan ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bersama Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kulonprogo menyiagakan lima armada tangki untuk memasok kebutuhan air bersih. Setiap armada tangki dapat memuat 5.000 liter air. Namun, hal ini juga bergantung pada jarak tempuh serta medan yang dituju.

Kasie Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kulonprogo Hepy Eko Nugroho mengatakan daerah rawan bencana kekeringan terus menurun tiap tahun karena inisiatif warga yang tinggal di lokasi rawan kekeringan memelihara sumber-sumber mata air di wilayahnya.

“Apabila dibandingkan pada 2011 sampai tahun ini penurunan daerah rawan kekeringan sekitar sepuluh persen,” ujar Hepy.