SOLOPOS.COM - Warga Desa Kalirejo, Kecamatan Kokap, Kulonprogo, menerima bantuan air bersih dari PD BPR Bank Pasar Kulonprogo, Senin (14/9/2015)./ Harian Jogja-Rima Sekarani

Kekeringan Kulonprogo menyebabkan warga butuh bantuan air, namun tidak hanya dropping air. Mereka juga butuh pipa untuk jaringan air

Harianjogja.com, KULONPROGO-Bantuan dari kalangan perusahaan melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) untuk mengatasi kekeringan diharapkan tidak sebatas dropping air bersih. Pemberian bantuan dengan nilai dan fungsi jangka panjang juga disarankan untuk dipertimbangkan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kulonprogo, Untung Waluyo mengungkapkannya pada kegiatan penyerahan bantuan air bersih oleh PD BPR Bank Pasar Kulonprogo di Balai Desa Kalirejo, Kecamatan Kokap, Kulonprogo, Senin (14/9/2015).

Dia mengatakan, setidaknya ada 118 titik rawan kekeringan di wilayah Kulonprogo. Masyarakat di sana memang perlu bantuan air bersih untuk mencukupi kebutuhan air bersih, minimal 15 liter per hari.

Untung mengapresiasi perhatian dari berbagai lembaga non pemerintah dan perusahaan swasta yang selama ini aktif memberikan bantuan air bersih. BPBD Kulonprogo terus berupaya agar bantuan bisa disalurkan secara tepat sasaran. Meski demikian, Untung berharap kegiatan dropping air bisa dikurangi secara bertahap.

Masyarakat di wilayah rawan kekeringan butuh solusi jangka panjang. Misalnya melalui optimalisasi potensi sumber mata air setempat dengan pengembangan pipa model sederhana agar bisa disalurkan ke rumah-rumah warga.

“Harapan saya tahun depan CSR mempertimbangan bantuan dalam bentuk perpipaan. Kami yakin ada sumber mata air yang bisa dimanfaatkan, termasuk di Kalirejo ini,” kata Untung.

Kebutuhan mendesak lainnya bagi masyarakat di wilayah rawan kekeringan adalah ketersediaan penampungan air. Menurut Untung, akan lebih efisien jika bantuan air bersih yang diterima masyarakat ditampung terlebih dahulu dan bisa diambil sewaktu-waktu. Semakin banyak jumlah penampungan air juga dinilai semakin baik.

“Perlu pencerahan agar masyarakat yang paling dekat penampungan air tidak menang sendiri dengan ambil bagian laling banyak,” imbuh Untung.

Direktur Utama PD BPR Bank Pasar Kulonprogo, Joko Purnomo menyambut baik saran yang disampaikan Untung. Dia sepakat jika bantuan dengan nilai dan fungsi jangka panjang akan lebih bermanfaat untuk masyarakat. “Akan kami pertimbangkan untuk dianggarkan tahun depan. Hari ini kami salurkan bantuan air bersih senilai Rp15 juta dulu,” kata Joko.

Sementara itu, Kepala Desa Kalirejo, Lana mengungkapkan telah menerima informasi jika ada sumber mata air di Dusun Plampang I yang bisa dimanfaatkan melalui pembuatan sumur bor. Jika terealisasi, air yang ditarik dari sana diperkirakan bisa disalurkan untuk warga Dusun Plampang I, Plampang II, Sagon I, dan Sagon II.

Dia lalu berharap akan ada bantuan dana dari pemerintah maupun swasta. “Nanti teknisnya bagaimana. Apakah harus menggunakan proposal atau seperti apa,” ujar Lana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya