SOLOPOS.COM - Jenarto, 45, warga Dukuh Gondang, Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang, mengisi jerikan dengan air dari Waduk Tirta Mulya di desa setempat, Rabu (6/9/2017). (Taufiq Sidik Prakoso/JIBI/Solopos)

Warga Kemalang, Klaten, harus memesan sepekan sebelumnya untuk mendapatkan air bersih.

Solopos.com, KLATEN — Sebagian warga Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang, Klaten, membeli air untuk mencukupi kebutuhan air bersih. Untuk mendapatkan air bersih dari pengusaha jasa angkutan air, warga harus menunggu hingga sepekan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Salah satu warga Desa Tegalmulyo, Jenarto, 45, mengatakan sudah sebulan ia membeli air melalui pengusaha jasa angkutan air bersih di desanya. Untuk 5.000 liter air bersih, Jenarto harus membayar Rp200.000 ke penyedia jasa angkutan air bersih.

Ekspedisi Mudik 2024

Air itu diantar para penyedia jasa hingga ke rumah Jenarto yang berada di Dukuh Gondang. Meski harus membayar, Jenarto dan warga lainnya tak bisa langsung mendapatkan air bersih.

Mereka harus menunggu berhari-hari lantaran banyaknya warga yang memesan setelah persediaan air di bak penampungan rumah habis. “Saya sudah memesan, namun selama lima hari belum diantar. Ya karena memang yang memesan banyak sementara angkutannya terbatas,” ungkap Jenarto saat ditemui di embung desa tersebut, Rabu (6/9/2017).

Jenarto mengatakan air bersih itu untuk keperluan konsumsi, mencuci, serta mandi. Sebanyak 5.000 liter air bersih bisa digunakan Jenarto dan keluarganya selama 15 hari.

Soal air untuk tiga sapi miliknya, ia memanfaatkan persediaan air di embung yang masih gratis. “Bantuan pemerintah sebenarnya sudah ada. Namun kan terbatas. Tetap saya harus mencukupi kebutuhan dengan membeli sendiri,” katanya.

Kepala Desa Tegalmulyo, Sutarno, mengatakan dari 753 keluarga, sekitar 400 keluarga belum mendapatkan pasokan air bersih yang dialirkan melalui sumber mata air. Saat kemarau tiba, ratusan keluarga itu harus membeli air atau mengandalkan bantuan air bersih dari pihak lain.

Harga air bersih itu, kata Sutarno, mulai Rp170.000-Rp300.000/tangki isi 5.000 liter air tergantung lokasi dan jarak jangkauan. Ia mengatakan untuk mendapatkan air bersih warga harus menunggu hingga sepekan.

“Harus inden dulu untuk mendapatkan air. Kalau dulu itu paling lama lima hari sekarang bisa sampai satu pekan. Penyebabnya keterbatasan armada dan jarak yang ditempuh pengusaha juga lebih panjang karena beberapa ruas jalan diperbaiki. Kalau di wilayah kami ada dua pengusaha yang mengambil air di wilayah Desa Keputran dan dari Umbul Brintik,” kata Sutarno.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya