SOLOPOS.COM - Ilustrasi kekeringan

Kekeringan Klaten mengancam Desa Sidorejo. Sejumlah warga sudah mulai membeli air bersih.

Solopos.com, KLATEN Sejumlah warga di daerah rawan kekeringan mulai ancang-ancang menghadapi musim kemarau tahun ini. Salah satunya warga Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Dampak musim kemarau mulai dirasakan warga di kawasan lereng Gunung Merapi tersebut. Sejumlah warga sudah membeli air guna pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari.

“Kemarin di wilayah kami sempat satu pekan tidak ada hujan. Kemungkinan karena penampungan air milik warga yang kecil sehingga persediaan tidak terlalu banyak. Akibatnya, warga harus membeli air,” urai Kepala Desa Sidorejo, Jemakir, saat ditemui di Objek Wisata Deles Indah, Rabu (3/6/2015).

Jemakir menjelaskan selain untuk memenuhi kebutuhan untuk memasak dan MCK (mandi, cuci, dan kakus), air yang dibeli biasanya juga untuk kebutuhan ternak. Harga pembelian air berkisar Rp100.000-Rp160.000 per tangki.

“Memang sudah ada yang beli air dilihat dari hilir mudik truk tangki yang melintas itu. Tetapi, belum banyak warga yang melakukan pembelian itu,” ungkapnya.

Dia tak menampik selama ini warga di wilayah Sidorejo mengandalkan bantuan air bersih guna pemenuhan kebutuhan saat kemarau tiba. Penyaluran air bersih dari sumber mata air Bebeng belum mencakup ke seluruh wilayah Sidorejo meski debit air meningkat.

“Kemarin memang meningkat dari 11 liter/detik menjadi 15 liter-16 liter/detik. Tetapi, selama ini baru warga di lima RT yang memanfaatkan air dari sumber tersebut. Kami tidak berani memperluas jaringan karena khawatir akan muncul masalah,” urai Jemakir.

Agar tak selalu tergantung dengan bantuan Pemkab, Jemakir menjelaskan dalam waktu dekat warga melakukan perbaikan empat bak penampungan air di wilayah Deles. Selama 10 tahun terakhir, bak tersebut tak termanfaatkan lantaran bocor.

Selain mempersiapkan bak penampungan, pemerintah desa juga menyediakan lahan seluas 2 hektare di tanah kas desa. Tanah itu dipersiapkan untuk pembangunan embung.

Hingga kini, pemerintah desa setempat masih menunggu bantuan guna pembangunan embung tersebut. Diharapkan, dengan persiapan itu warga tak lagi tergantung dengan bantuan air dari Pemkab atau pihak lain.

“Kami mencoba memberdayakan masyarakat untuk bisa menabung air untuk menghadapi musim kemarau. Sehingga tidak terlalu tergantung dengan bantuan,” ungkapnya.

Sementara itu, Camat Kemalang, Pri Harsanto, mengatakan ada 10 desa di wilayah Kemalang yang menjadi langganan kekeringan. Guna persiapan menghadapi kemarau kali ini, dalam waktu dekat seluruh pemerintah desa dikumpulkan guna pemetaan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya