SOLOPOS.COM - Ilustrasi kekeringan (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Kekeringan Karanganyar melanda sejumlah areal pertanian.

Solopos.com, KARANGANYAR — Sejumlah petani pada sejumlah wilayah di Karanganyar sudah menggunakan mesin diesel untuk menyedot air dan mengairi sawah pada musim kemarau.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Sejumlah area persawahan membutuhkan pasokan air saat kemarau, seperti Desa Brujul Jaten, sejumlah wilayah di Karangpandan, dan lain-lain. Dinas Pertanian Tanaman Pangan Perkebunan dan Kehutanan (Dispertanbunhut) Karanganyar mengklaim meminta petugas penyuluh lapangan (PPL) atau mantri tani memperhatikan pasokan air selama musim kemarau.

PPL Desa Brujul, Suranto, menuturkan luas area persawahan di Desa Brujul 191 hektare (ha). Sebanyak 60 ha mengandalkan pengairan dari aliran Sungai Bengawan Solo. Sisanya, 131 ha tadah hujan. Oleh karena itu, petani menggunakan mesin diesel untuk mengairi sawah saat kemarau.

“Rencana [padi] 60 ha panen pada Rabu (8/7). Sisanya lagi njebul atau mulai keluar malai. Otomatis membutuhkan banyak air. Makanya [petani] banyak menggunakan mesin diesel untuk menyedot air,” kata Suranto saat dihubungi Solopos.com, Minggu (5/7/2015).

Sedot Air

Menurut Suranto, petani sudah paham apa yang harus dilakukan saat kemarau. Bahkan, dia mengklaim setiap petani di Brujul sudah memiliki mesin diesel untuk menyedot air saat kemarau. “Belum ada gagal panen karena kekeringan. Petani sudah mengantisipasi mesin diesel,” ujar dia.

Sementara itu, Kepala Dispertanbunhut Karanganyar, Supramnaryo, menjelaskan sudah menginstruksikan kepada PPL maupun mantri tani untuk memastikan pasokan air kepada lahan pertanian di wilayah terancam kekeringan. Supramnaryo menuturkan sejumlah wilayah di Karanganyar akan panen dalam waktu dekat. Bahkan, menurut dia sudah ada yang panen.

“Ini memang mulai musim kemarau. Petani sudah mengantisipasi dengan menyedot air menggunakan mesin diesel. Tetapi, ada yang sudah panen,” ujar dia.

Supramnaryo mengungkapkan sejumlah daerah tergolong rawan kekeringan. Namun, dia enggan menyebutkan data secara rinci. “Kami belum mendapat laporan detail kondisi di lapangan. Kalau daerah pegunungan, aman [bebas dari kekeringan]. Paling yang di bawah, seperti Gondangrejo. Kami akan cek dahulu.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya