SOLOPOS.COM - Ilustrasi kekeringan (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Kekeringan Jawa Tengah terutama di Cilacap diprediksi semakin luas.

Kanalsemarang.com, CILACAP- Badan Penanggulangan Bencana Daerah Cilacap, Jawa Tengah, menyatakan bahwa daerah rawan kekeringan di kabupaten itu bertambah dari prediksi sebelumnya yang sebanyak 77 desa di 13 kecamatan.

Promosi Bertabur Bintang, KapanLagi Buka Bareng BRI Festival 2024 Diserbu Pengunjung

“Berdasarkan pendataan terakhir, jumlah desa rawan kekeringan di Cilacap sebanyak 84 desa yang tersebar di 15 kecamatan,” kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Cilacap Tri Komara didampingi Kepala Seksi Penanganan Kedaruratan di Cilacap, Senin (31/8/2015).

Menurut dia, bertambahnya daerah rawan kekeringan itu disebabkan adanya desa-desa yang sebelumnya belum pernah kekeringan namun sekarang mengajukan permohonan bantuan air bersih, antara lain Desa Pesanggrahan, Kecamatan Kesugihan.

Kendati demikian, dia mengatakan bahwa jumlah desa yang mengajukan permohonan bantuan air bersih kepada BPBD Cilacap baru sebanyak 32 desa yang tersebar di 11 kecamatan.

“Hingga hari ini [Senin], kami telah menyalurkan bantuan air bersih sebanyak 215 tangki untuk 15.168 keluarga di 32 desa yang tersebar di 11 kecamatan,” katanya.

Dalam hal ini, kata dia, pihaknya telah menyalurkan bantuan air bersih sebanyak 58 tangki untuk delapan desa atau 4.421 keluarga di Kecamatan Kawunganten, 35 tangki untuk empat desa atau 2.820 keluarga di Kecamatan Bantarsari, 88 tangki untuk tujuh desa atau 4.441 keluarga di Kecamatan Patimuan, dan empat tangki untuk satu desa atau 100 keluarga di Kecamatan Kesugihan.

Selain itu, enam tangki untuk tiga desa atau 1.002 keluarga di Kecamatan Gandrungmangu, lima tangki untuk dua desa atau 1.053 keluarga di Kecamatan Jeruklegi, lima tangki untuk satu desa atau 127 keluarga di Kecamatan Cipari, delapan tangki untuk dua desa atau 686 keluarga di Kecamatan Kampunglaut, satu tangki untuk satu desa atau 123 keluarga di Kecamatan Karangpucung, dua tangki untuk dua desa atau 213 keluarga di Kecamatan Kedungreja, dan tiga tangki untuk satu desa atau 182 keluarga di Kecamatan Adipala.

“Jumlah desa yang mengajukan permohonan air bersih kemungkinan bertambah karena berdasarkan prakiraan cuaca dari BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika), musim kemarau akan berlangsung hingga bulan Oktober,” katanya.

Oleh karena itu, kata dia, pihaknya menyiapkan bantuan air bersih sebanyak 500 tangki hingga bulan Oktober 2015 dan yang telah tersalurkan sebanyak 215 tangki.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya