SOLOPOS.COM - ilustrasi

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Konsep adopsi air bersih diterapkan Palang Merah Indonesia (PMI) Gunungkidul untuk mengurai masalah kekeringan lewat bantuan air bersih.

Komandan Korps Sukarela (KSR) PMI Gunungkidul Agus Fitriyanto menuturkan adopsi air bersih merupakan proyek internal yang diharapkan bisa dikembangkan ke donatur lain. Warga atau elemen masyarakat perlu proaktif membantu sedangkan PMI sebagai fasilitator tangki dan solar.

Promosi Enjoy the Game, Garuda! Australia Bisa Dilewati

“Untuk mekanisme penyaluran air bersih dan siapa saja target prioritas, kami [PMI] serahkan penuh pada hasil musyawarah warga,” ujarnya saat ditemui Harianjogja.com di Desa Purwodadi, Kecamatan Tepus, Senin (9/6/2014).

Ekspedisi Mudik 2024

Melalui program tersebut PMI ingin mengajak warga untuk mampu memecahkan persoalan yang mereka hadapi. Warga menjadi pengambil kebijakan karena mereka merupakan orang lokal yang tahu kondisi nyata di lapangan.
Harapannya, program adopsi air bersih mampu disalurkan tepat pada sasarannya.

“Program awal ini  kami sasarkan di Purwodadi. Kami menyerahkan penuh kepada warga tiap dusun bagaimana mau mengelola program ini,” tuturnya.

Program adopsi air bersih sudah berjalan sejak Sabtu (7/6/2014) lalu. Selama tiga hari sudah dua dusun yang disasar yakni Danggolo dan Cak Bohol. PMI Gunungkidul bersama warga telah mengalirkan 15 tangki untuk 16 penampungan air hujan milik warga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya