SOLOPOS.COM - Kondisi Telaga Jonge, Pacarejo, Semanu beberapa waktu lalu. Telaga ini merupakan salah satu telaga yang tak pernah mengering saat musim kemarau.(JIBI/Harian Jogja/David Kurniawan)

Kekeringan Gunungkidul yang terjadi di telaga lantaran debit air yang berkurang banyak.

Harianjogja.com, WONOSARI – Berdasarkan data yang dimiliki Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), jumlah telaga di Gunungkidul sebanyak 281 titik. Dari jumlah ini yang bisa digunakan sepanjang waktu hanya 71 telaga, sementara sisanya 210 telaga mengering, terutama saat musim kemarau seperti sekarang ini.

Promosi Liga 1 2023/2024 Dekati Akhir, Krisis Striker Lokal Sampai Kapan?

Kepala Bappeda Gunungkidul Syarief Armunanto mengatakan penyebab mengeringnya telaga dikarenakan beberap faktor. Yang utama, kekeringan terjadi karena adanya pendangkalan karena proses sedimentasi yang terjadi saat musim hujan.

Air yang mengalir ke dalam telaga bercampur dengan matrial lumpuh dan tanah. Proses yang terjadi bertahun-tahun ini berdampak terhadap kedalaman telaga. Akibatnya debit air yang ada terus berkurang seiring adanya proses sedimentasi tersebut.

“Kita mengetahui pendangkalan yang terjadi akan berpengaruh terhadap kondisi telaga saat musim kemarau. Tapi kami tidak bisa serta merta langsung melakukan pengerukan. Apalagi saat ini kewenangan telaga dan embung berada di tangan provinsi,” kata Syarief saat ditemui awak media di ruang kerjanya, Selasa (27/10/2015).

Dia menjelaskan, upaya pengerukan pernah dilakukan di Telaga Mongol, Saptosari. Namun, hasil yang diperoleh tidak sesuai dengan harapan. Awalnya pengerukan dapat menambah kapasitas tampungan air, akhirnya proses itu malah mempercepat pengeringan di telaga.

“Tipe tanah yang dimiliki sangat unik, dimana bentuk pori-porinya besar sehingga air cepat terserap ke dalam tanah,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya