SOLOPOS.COM - Warga Desa Kamal, Kecamatan Bulu, Sukoharjo menggendong gentong berisi air. (Dok/JIBI/Solopos)

Warga Desa Kamal, Kecamatan Bulu, Sukoharjo menggendong gentong berisi air. (Dok/JIBI/Solopos)

Warga Desa Kamal, Kecamatan Bulu, Sukoharjo menggendong gentong berisi air. (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SUKOHARJO — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo mulai mengidentifikasi daerah rawan kekeringan dan kebakaran lahan. Identifikasi itu dilakukan lantaran saat ini mulai memasuki musim kemarau.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Kepala BPBD Sukoharjo, Suprapto, mengatakan terdapat tiga wilayah kecamatan di Kota Makmur yang rawan kekeringan dan kebakaran lahan.

Tiga wilayah tersebut adalah Kecamatan Weru, Kecamatan Bulu dan Kecamatan Nguter.  Selain ketiga wilayah tersebut, sebagian desa di Kecamatan Tawangsari yang berbatasan dengan Kecamatan Weru juga rawan kekeringan.  Saat ini, lanjutnya, BPBD mulai memetakan wilayah tersebut.

“Selain memetakan wilayah, kami juga memperhitungkan kecepatan responsifikasi petugas pemadam kebakaran (PMK). Mereka mencari sumber air terdekat dan medan jalan untuk meminimalisasi kerugian,” ujarnya saat ditemui Solopos.com di ruang kerjanya, belum lama ini.

8 Titik Layanan

Upaya tersebut, lanjutnya, sangat penting dilakukan untuk menghindari sumber air yang terlalu jauh. Pasalnya, kebakaran hutan, lahan dan perumahan membutuhkan penanganan yang sangat cepat. Menurutnya, kesigapan petugas PMK ini masuk dalam penyusunan master plan BPBD Sukoharjo. Idealnya, PMK datang ke tempat kejadian sekitar 15 menit setelah adanya laporan dari warga. Oleh karena itu, pihaknya rencananya akan membuat delapan titik layanan di Sukoharjo. Hal itu akan dilakukan secara bertahap mengingat kondisi wilayah Kota Makmur yang cukup luas.

“Kami sudah menyusun master plan. Rencana besar itu akan dilakukan secara bertahap. Kami juga akan menambah satu mobil pemadam kebakaran pada tahun anggaran 2013 ini,” imbuh dia.

Selain mengidentifikasi wilayah rawan kekeringan dan kebakaran lahan, Suprapto juga mengaku penambahan alat menjadi salah satu prioritas dari BPBD. Saat ini, BPBD sudah memiliki tiga mobil PMK yang sudah cukup tua usia teknisnya. Oleh karena itu. pihaknya akan menambah satu mobil pemadam kebakaran. Saat ini, pihaknya sedang menyiapkan kelengkapan dokumen untuk proses lelang.

“Sasaran yang kami hadapi itu selalu dinamis. Sehingga kami tidak hanya menyiapkan data konkret yang sedang dihimpun, kami juga menyiapkan sumber daya manusia (SDM) dan peralatan.”

Tidak hanya kebakaran lahan, kebakaran di pusat mebel dan permukiman padat penduduk juga menjadi salah satu fokus BPBD. Pada musim kemarau, kebakaran perlu lebih diantisipasi karena kemungkinan penyebaran api lebih cepat. Menurutnya, kebakaran yang terjadi di Sukoharjo jumlahnya cukup besar. Hal itu biasanya terjadi karena hubungan pendek arus listrik, oven kayu maupun kesalahan manusia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya