SOLOPOS.COM - Patung Ir. Soekarno (ilustrasi)

Solopos.com, SOLO—Pemkot Solo berencana membangun patung presiden Indonesia pertama, Soekarno, di halaman depan Gelanggang Pemuda Bung Karno, Manahan.

Menurut Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, hal tersebut untuk menarik warga Solo dan sekitarnya untuk masuk ke dalam Gelanggang Pemuda yang saat ini menjadi Solo Digital Longue (Solo Di-LO). alau ada patung, otomatis masyarakat yang lewat akan penasaran dan pasti ingin masuk ke sini,” jelas dia saat dijumpai wartawan seusai meresmikan Solo Di-LO, Senin (16/6/2014).Pria yang akrab disapa Rudy tersebut menargetkan pembangunan patung dilakukan pada 2015 mendatang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kami akan memasukkan anggaran pembangunan patung melalui APBD [Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah] 2015. Anggaran pembuatan patung juga tidak mahal sehingga tidak masalah jika ada patung Bung Karno di sini,” papar dia.

Lebih lanjut Rudy menilai keberadaan Solo Di-LO di tengah kota adalah upaya untuk mencetak generasi muda yang sadar akan teknologi. “Setidaknya membuat pemuda yang melek teknologi yang membawa Solo di kancah nasional maupun internasional,” ujar dia.

Selanjutnya, Pemkot akan mengelola Solo Di-LO yang dikembangkan oleh PT. Telkom Indonesia. “Kami sudah merencanakan lama sebenarnya, tetapi karena anggaran dari Pemkot Solo tidak ada akhirnya kami menggandeng PT. Telkom Indonesia melalui program CSR [Corporate Social Responsibility] untuk membuat tempat para komunitas berkumpul,” tutur dia.

Sementara itu, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Solo, Supriyanto menilai pembangunan patung tokoh nasional masih dikatakan wajar. “Patung atau monumen dari tokoh nasional apalagi seorang proklamator sah-sah saja tetapi harus diperhatikan mengenai lokasi dari patung tersebut,” beber dia saat dihubungi solopos.com, Senin.

Politikus Partai Demokrat ini memaparkan lokasi pembuatan patung tokoh nasional harus memenuhi kriteria yang melatarbelakangi atau memiliki nilai sejarah. “Jangan sampai patung tokoh proklamator hanya dijadikan objek yang akan menurunkan citra dari tokoh tersebut,” kata dia.

Setelah itu, imbuh Supriyanto, Pemkot juga harus memperhatikan perawatan patung atau monumen tersebut. “Masih banyak patung tokoh nasional yang dijadikan objek saja, lantaran tempatnya yang kurang memiliki nilai. Sehingga Pemkot harus benar-benar memperhatikan lokasi jika memang berencana membuat patung Soekarno pada 2015 nanti,” pungkas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya