SOLOPOS.COM - Petugas PMI DIY melakukan droping air di Gunungkidul. (Kusnul Isti Qomah/JIBI/Harian Jogja)

Kekeringan Bantul disikapi PMI dengan gerak cepat pemberian bantuan air bersih

Harianjogja.com, BANTUL- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul kalah cepat dengan lembaga masyarakat Palang Merah Indonesia (PMI) dalam mendistribusikan (droping) air bersih ke lokasi kekeringan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hingga Agustus ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul baru mendistribusikan air bersih ke dua dusun yang mengalami kekeringan. Yaitu Dusun Geger, Seloharjo, Pundong serta Dusun Mangunan, Mangunan, Dlingo.

Sementara jumlah air yang didistribusikan tidak sampai sepuluh tangki. “Dusun Geger lima tangki, untuk Mangunan belum tahu berapa tangki tepatnya yang dikirim, karena baru hari ini,” terang Kepala Seksi (Kasi) Kedaruratan dan Logistik BPBD Bantul Anton Viktori, Selasa (18/8/2015).

Dibandingkan dengan lembaga non pemerintah seperti PMI, penyaluran bantuan air kalah jauh. Staf Penanggulangan Bencana PMI Bantul, Setiyo mengatakan, sejak sebelum Lebaran hingga sekarang lembaga ini sudah mendistribusikan 80 tangki air bersih ke lokasi kekeringan.

Meliputi delapan dusun di enam kecamatan. Antara lain Kecamatan, Kasihan, Pandak, Pungdong, Dlingo dan Piyungan. “Satunya saya lupa kecamatan apa, tapi sudah enam kecamatan,” papar Setiyo.

Penyaluran bantuan air dapat terlaksana cepat, sebab anggota PMI mengecek langsung lokasi kekeringan lalu membuat kesepakatan dengan warga yang akan dibantu air bersih. Setiap empat hari sekali, PMI berkeliling menyalurkan air bersih. “Target kami sampai kemarau selesai bisa 100 lebih tangki,” papar dia.

Anton Viktori menyatakan, wajar bila pemerintah kalah cepat dengan PMI. Sebab BPBD baru dapat mengirim air bersih bila ada surat permohonan dari masyarakat. “Tanpa ada itu, kami tidak bisa droping air, karena ini menggunakan anggaran pemerintah jadi perlu pertanggungjawaban berdasarkan pengajuan masyarakat,” jelas Anton.

Ia mengklaim, lembaganya sudah sering menyosialisasikan pengajuan bantuan air ke masyarakat. Proses pengajuan juga dinilai tidak sulit. “Kalau sudah diajukan, hari ini pengajuan masuk ke kami, hari ini juga kami bisa langsung kirim airnya,” lanjutnya.

BPBD membeli air ke Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Dharma Bantul untuk keperluan droping. Kendati harga air per tangki lebih mahal dibanding air yang dijual bebas di pasaran, namun BPBD menjamin kualitas dan kebersihannya. Air itu diberikan gratis ke masyarakat yang membutuhkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya