SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

Kekeringan Bantul mengancam ribuan warga di 11 dusun, menyusul rusaknya jaringan air

Harianjogja.com, BANTUL– Fasilitas pompa dan jaringan air bersih di 11 dusun di Bantul rusak saat kemarau baru saja dimulai. Kekeringan mengancam ribuan warga di wilayah tersebut.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul Dwi Daryanto mengatakan, kerusakan pompa air dan jaringan air bersih seperti pipa paralon terjadi di 11 titik atau sebelas dusun yang tersebar antara lain di Kecamatan Dlingo dan Piyungan.

“Ada yang pompanya rusak, sambungan pipa paralon pecah, macam-macam penyebabnya,” terang Dwi Daryanto, Selasa (11/8/2015).

Pompa dan instalasi tersebut selama ini berguna untuk menyedot dan mengalirkan air dari berbagai sumber seperti sendang atau mata air ke dalam ke bak penampungan. Dari bak, air dialirkan ke rumah-rumah warga.

Menurut Dwi, ada puluhan ribu warga yang memanfaatkan pompa dan jaringan air tersebut. “Satu dusun saja tercatat tiga ribu lebih warga, dikali sebelas titik sudah puluhan ribu jiwa yang mengandalkan fasilitas itu,” paparnya.

Beruntung kata dia, tiap dusun memiliki dua pompa, sehingga bila satu rusak maka pompa yang kedua bisa digunakan. Alhasil, penyedotan air masih bisa dilakukan. Hanya saja, kerusakan jaringan dan pompa air itu membuat penyedotan air tidak maksimal.

“Kalau pompa cuma satu dipaksa kerja terus lama-lama rusak semua. Selain itu kalau cuma satu pompa apa bisa maksimal menyedot air,” lanjutnya.

Kerusakan pompa dan jaringan air menambah panjang persoalan air di Bantul mengingat saat ini bertepatan dengan musim kemarau. Debit air dari berbagai sumber terus menyusut. “Air saja sudah berkurang, ditambah pompa rusak,” imbuhnya. Ia khawatir, bencana kekeringan tak lama lagi menimpa warganya.

BPBD saat ini mengusulkan bantuan pompa dan jaringan air ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Dwi Daryanto berharap bantuan segera turun sebelum kemarau semakin panjang.

Sementara Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bantul Partogi Dame Pakpahan menyatakan, untuk lahan pertanian sejauh ini belum dilaporkan adanya kekeringan akibat kemarau panjang.

“Sementara belum ada, tapi tidak tahu kalau nanti karena kemarau masih panjang,” terang Partogi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya