SOLOPOS.COM - Situasi PLTU Rembang. (JIBI/Bisnis/Dok.)

Kekerasan terhadap wartawan dialami lima jurnalis peliput kecelakaan kerja di PLTU Rembang.

Semarangpos.com, SEMARANG — Kekerasan terhadap wartawan kembali mencoreng nama baik Indonesia sebagai negara beradab, tepat sehari setelah Hari Kemerdekaan. Kali ini yang menjadi tertuduh adalah oknum pengelola Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Rembang, Jawa Tengah (Jateng).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Korban kekerasan terhadap wartawan itu adalah beberapa jurnalis yang tengah meliput kecelakaan kerja di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Rembang, Jateng. Mereka adalah Jamal AG dari Suara Merdeka, Sarman Wibowo dari Semarang TV, Diky Prasetyo dari Radio Pop FM, Heru Budi dari Radio CB FM, dan Wisnu Aji dari Radar Kudus.

Koordinator Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Muria Raya, Indra Winardi, sebagaimana dikutip laman aneka berita Okezone menyatakan kekerasan terhadap wartawan Rembang terjadi saat mereka sedang meliput kecelakaan kerja di PLTU Desa Leran Kecamatan Sluke, Rembang, Jateng, Kamis (18/8/2016) lalu.

“Empat orang pekerja menderita luka bakar serius karena diduga terkena uap akibat kebocoran pipa,” ungkap Indra saat dihubungi Okezone dari Semarang, Jateng, Sabtu (20/8/2016).

Saat korban menjalani perawatan di RS dr. R Soetrasno Rembang, para wartawan itu dihalang-halangi melakukan peliputan oleh massa yang diduga sebagian di antara mereka adalah pekerja PLTU Rembang. “HP [handphone] Wisnu dari Radar Kudus dirampas, kemudian file-file foto di dalamnya dihapus,” tegas Indra.

Indra menambahkan, wartawan Rembang juga sempat diancam akan dihabisi. “Tak cukup sampai itu saja, wartawan Semarang TV dikejar-kejar massa. Massa yang mengejar ada yang berteriak teriak keroyok dan bunuh,” ungkap Indra.

Akibat dikejar-kejar itu, wartawan Semarang TV Sarman Wibowo harus melakukan pemeriksaan medis di Semarang, sehari kemudian. “Yang bersangkutan Jumat siang harus check up ke rumah sakit di Semarang, lantaran memiliki riwayat penyakit jantung,” katanya.

Belum ada penjelasan resmi dari PLTU Rembang terkait kekerasan terhadap wartawan yang dilakukan orang-orang yang diduga oknum pengelola pembangkit listrik itu. Hingga berita tersebut dipublikasikan Okezone, Sabtu, IJTI dan wartawan lainnya masih menunggu pernyataan resmi dari manajemen PLTU Rembang.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya