SOLOPOS.COM - Ilustrasi kekerasan terhadap anak (JIBI/Solopos/Dok.)

Solopos.com, SUKOHARJO–Dunia pendidikan tercoreng dengan peristiwa kekerasan yang dilakukan salah satu guru SMPN 3 Nguter, Sukoharjo, Senin (17/11/2014).

Salah satu siswa kelas IX SMPN 3 Nguter, Tri Aji Bayu Seto, 14, terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Panti Waluyo Solo setelah keningnya penyok kena hantaman tempat sampah yang dilakukan guru setempat, BS, 40.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Informasi yang dihimpun Solopos.com, Senin (17/11), kronologis kejadian bermula ketika upacara rutin sekolah akan dimulai. Saat itu, BS melihat adanya sejumlah siswa yang masih menggerombol dan asyik ngobrol di depan kelas.

Melihat kejadian itu, BS mengingatkan para siswa agar segera menuju lapangan upacara. Diduga karena tak digubris, BS langsung tersulut emosinya.

Ekspedisi Mudik 2024

Dengan refleks, ia pun menyambar tempat sampah di dekatnya dan dilempar ke arah para siswa yang masih asyik ngobrol menjelang upacara itu.

Nahas, tempat sampah yang dilempar tersebut menghantam kepala Tri Aji Bayu Seto, 14, siswa asal RT 003/ RW 003 Desa Daleman, Kecamatan Nguter. Seketika, Aji langsung mengalami pusing dan mengalami luka serius di bagian keningnya.

“Sepanjang perjalanan ke RS, Aji tadi sempat muntah-muntah. Bagian keningnya dekok cukup serius,” ujar Susilo paman korban yang didampingi Sukadi, ayah korban saat dihubungi Solopos.com di RS Pantiwaluyo, Senin (17/11).

Sesaat setelah kejadian, korban langsung dilarikan ke rumah sakit dan di rawat di intensive care unit (ICU) RS Panti Waluyo. Sebelumnya, korban sempat dilarikan ke RSUD Sukoharjo sebelum akhirnya dirujuk ek Solo.

“Keluarga sangat khawatir jika korban mengalami gagar otak,” imbuh Susilo.

Atas kejadian tersebut, pihak sekolah meminta agar persoalan tersebut diselesaikan secara kekeluargaan di tingkat internal sekolah. Namun, pihak keluarga masih belum memutuskan karena masih fokus pada penanganan medis korban.

“Intinya sekolah meminta agar persoalan ini bisa diseleaikan secara kekeluargaan saja. Guru yang melempar ponakan saya juga syok berat sampai dia pingsan di sekolah. Dia enggak menyangka kejadian itu bakal seperti ini,” papar Susilo yang mengaku sangat menyayangkan tindakan guru yang di luar batas itu.

Hingga berita ini ditulis, Senin (17/11) sore, pihak sekolah belum bisa dimintai konfirmasi wartawan. Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Sukoharjo, Bambang Sutrisno mengaku segera menindaklanjuti insiden tersebut.

Pihaknya berharap agar guru di sekolah lebih mengedepankan cara-cara yang manusiawi dan panuh kasih sayang dalam mendidik anak-anak peserta didik.

“Harapan kami, persoalan tersebut bisa diselesaikan dengan cara-cara kekeluargaan,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya