SOLOPOS.COM - Zainal Abidin, 15, (kiri) dan Khairul Umam, 15, mengalami luka lebam di pipi kanannya setelah dipukul oknum polisi pada Minggu (21/2/2016) sore. Foto diambil di SMKN 1 Jenar, Senin (22/2/2016). (M Khodiq Duhri/JIBI/Solopos)

Kekerasan terhadap anak terjadi di Sragen.

Solopos.com, SRAGEN — Polisi yang tertugas di Polsek Tangen berinisial R, 41, memukul wajah dua anak baru gede (ABG) saat sedang nongkrong di pinggir jalan di Dusun Geneng, RT 003B/RW 001, Desa Japoh, Kecamatan Jenar, Sragen, Minggu (21/2/2016) sore.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Akibat perbuatan oknum polisi yang bertugas di Polsek Tangen itu, dua ABG yang masih duduk di bangku Kelas X SMKN 1 Jenar itu mengalami luka lebam di pipi kanannya. Keduanya adalah M. Zainal Abidin, 15, dan Khairul Umam, 15, warga setempat.

Saat ditemui wartawan di sekolahnya, Zainal dan Umam mengaku tidak tahu menahu alasan di balik pemukulan itu. Aksi pemukulan itu terjadi saat Zainal dan Umam sedang nongkrong bersama teman-temannya di pinggir jalan sekitar pukul 17.00 WIB.

“Saat itu ada sebuah truk bermuatan peralatan sound system yang berhenti di depan kami. Sopir truk itu bertanya alamat warga yang punya hajat. Di belakang truk itu ada satu sepeda motor yang antre jalan. Di belakang sepeda motor itu ada mobil patroli polisi. Tiba-tiba seorang berpakaian preman keluar dari mobil patroli dan mendekati kami. Tanpa bicara, dia langsung memukul kami. Saya kena satu pukulan, Umam kena satu pukulan,” kata Zainal yang dibenarkan Umam.

Setelah kejadian itu, Zainal dan Umam melaporkan kasus pemukulan yang dialaminya itu kepada kadus setempat dan langsung diteruskan kepada Kepala Desa (Kades) Japoh Wiji Haryanti.

Warga sekitar yang tidak terima dengan perlakuan kasar R melapor ke Polsek Jenar. Warga juga sudah mengantar Zainal dan Umam untuk divisum di puskesmas setempat.

Tak ingin ada gejolak masyarakat, Wiji Haryanti berusaha menjadi mediator antara R dengan Zainal dan Umam serta warga sekitar pada Minggu malam.

Dalam pertemuan itu, R mengaku bersalah dan meminta maaf atas tindakan kasar terhadap Zainal dan Umam. Meski demikian, kedua orangtua Zainal dan Umam masih belum terima dengan perlakuan kasar yang dialami buah hatinya itu.

“Seumur-umur, saya itu belum pernah memarahi anak saya. Apalagi sampai main pukul. Hla kok orang lain dengan mudahnya memukul anak saya sampai lebam begitu,” kata Danu, 55, ayah dari Zainal saat ditemui di rumahnya.

Menanggapi hal itu, Kapolres Sragen, AKBP Ari Wibowo, mengaku sudah menerjunkan Unit Profesi dan Pengamanan (Propam) untuk mendalami kasus pemukulan yang dilakukan oknum polisi tersebut.

“Sejak kemarin [Minggu], Propam sudah bekerja. Bahkan sampai sekarang [Senin siang], Propam masih mendalami kasus itu. Tidak ada alasan yang membenarkan pemukulan itu. Kalau anak buah saya bersalah, tentu akan kami proses,” tegas Kapolres saat ditemui di kantornya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya