SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Kekerasan Sleman yang terjadi di Babarsari masih dalam penyelidikan.

Harianjogja.com, SLEMAN — Beredarnya dua kronologi kejadian berbeda akan kasus kekerasan di Babarsari menjadi bahan penyelidikan Polda DIY. Saksi dan bukti dikumpulkan untuk mengetahui kronologi kejadian yang sebenarnya.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kepala Bidang Humas Polda DIY, AKBP Yuliyanto mengatakan pendalaman sedang dilakuan baik oleh Ditreskrimum Polda DIY dan Propam Polda DIY.

“Sedang kita dalami, karena dua kronologi yang beredar itu tidak singkron,”urainya kepada Harianjogja.com, Minggu (11/6/2017). Berdasarkan pantauan Polda DIY, saat ini ada 2 versi yang beredar dengan sudut pandang masing-masing ke tengah masyarakat.

Ia menguraikan, dari dua pihak yang terlibat menyatakan kronologi masing-masing yang tidak selaras. Dari pihak anggota kepolisian menyatakan jika perkelahian disebabkan pihak lainnya datang dalam kondisi mabuk dan merusak barang-barang di cafe tersebut. Sementara pihak lainnya menyatakan hal yang berbeda terkait penyebab keributan tersebut. Yuliyanyo menyatakan jika telah dikumpulkan bukti dan saksi untuk mengumpulkan fakta.

Meski demikian, ia menyatakan jika fakta tersebut akan menjadi materi kasus sehingga tidak akan dibeberkan ke publik. Namun, ia menegaskan jika benar anggota kepolisian tersebut terbukti bersalah maka akan dikenakan sanksi meski jenisnya belum biaa dipastikan. Terlebih lagi, ada keluhan dari masyarakat mengenai kerugian yang disebabkan kasus tersebut. Sebagai pelayanan masyarakat, tambah Kabid Humas, maka anggota kepolisian seharusnya tidak memunculkan kerugian tersebut.

Sebagaimana diketahui, pada 9 Juni 2017 sekira 02.30 WIB lalu, bertempat di Ibrik Coffee No. 17 Komplek Ruko Babarsari Caturtunggal Depok Sleman, telah terjadi tindak penganiayaan disertai dengan pengrusakan antara pengunjung Ibrik Coffee. Salah satu yang terlibat, Martinus R. Narwadan kemudian diketahui meninggal dunia paska-keributan itu dan mengakibatkan puluhan orang rekannya menggruduk Polsek Depok Barat untuk menuntut perihal kematian tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya