SOLOPOS.COM - Tim Inafis Polres Sleman melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di Salakan RT 06/27 Trihanggo Gamping Sleman atau aera Ring-road Barat. (Yudho Priambodo/JIBI/Harian Jogja)

Kekerasan Sleman terjadi di sekitar Ring-road Barat.

Harianjogja.com, SLEMAN — Kekerasan berujung maut kembali terjadi. Korban, Adnan Hafid Pamungkas, 20, tewas karena dianiaya dan ditusuk di bagian dada kiri. Peristiwa ini terjadi di Salakan RT 06/27 Trihanggo Gamping atau Jalan Ring-road Barat, Sleman, Jumat (30/9/2016).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Budhe korban, Nur menyampaikan sebelum terjadi penusukan itu, korban berpamitan kepada keluarga hendak membeli pulsa. Korban menggunakan sepeda motor. Namun saat perjalan, bahan bakar kendaraan korban habis.

Korban selanjutnya menuntun kendaraan tersebut melintasi Jalan Ringroad barat yang tidak jauh dari rumahnya. Sesampainya di TKP korban berpapasan dengan para pelaku.

“Orang-orang itu mbleyer-mbleyer motornya, namanya anak muda dia (korban) terus meneriaki,” terangnya.

(Baca Juga : KEKERASAN SLEMAN :1 Teman Pelaku Penusukan Tewas Dimassa, 1 Kritis)

Tak disangka, teriakan korban membuat pelaku menghentikan laju kendaraanya. Pelaku yang diduga tak terima mendatangi korban. Salah satu pelaku yang membawa senjata tajam langsung menusuk korban.

“Kena dadane [mengenai dada], kemungkinan kena paru-paru. Tapi saya belum tahu pastinya karena masih diotopsi,” ujarnya.

Saksi sekaligus teman main Adnan di desa, Muhammad Riski Wahyu, 15, mengatakan pengendara motor ini cenglu [bonceng tiga]. Pelaku adalah pembonceng atau yang duduk di bangku paling depan. Sementara kedua teman pelaku hanya diam saja melihat hal ini.

Saat terjadi penusukan, pelaku langsung melarikan diri, begitu juga dengan kedua teman korban. Namun hanya berjarak 20 meter, kedua teman berhasil tertangkap olehnya dan seorang teman. Tak lama warga berdatangan dan melakukan penghakiman massa.

Warga yang tinggal di sekitar lokasi, Sri Lestari mengatakan tak menyaksikan langsung kejadian ini. Sebab dirinya memiliki anak yang masih kecil. Hanya, dia mendengar ada keributan di dekat rumah.

“Saya enggak berani keluar, soale punya anak kecil. Lalu saya dengar ada tembakan ke atas, lalu keributan reda,” paparnya.

Dari informasi yang Harianjogja.com, himpun di lapangan, massa yang marah ini mengakibatkan keributan. Diduga untuk meredakan situasi yang memanas, polisi melakukan tembakan ke atas. Begitu tembakan ini dilakukan, warga mulai melepas kedua teman pelaku sehingga dapat segera di bawa ke rumah sakit terdekat.

Kasat Reskrim Polres Sleman, AKP Sepuh Siregar menyatakan setelah dirawat di Rumah Sakit Akademik Universitas Gadjah Mada (RSA UGM), Kronggahan Trihanggo Gamping Sleman, korban meninggal dunia. Saat ini korban dikirim ke RSUP Dr Sarjito untuk menjalani otopsi.

“Dua orang yang tertangkap massa. Mereka sempat dihajar, dua orang ini juga dilarikan ke rumah sakit. Salah satu yang bersama pelaku meninggal dunia setelah beberapa saat dirawat. Sedangkan pelaku satunya masih menjalani perawatan,” papar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya