SOLOPOS.COM - Foto ilustrasi. (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Kekerasan Sleman yang dilakukan anak terjadi karena orang tua kurang memberikan perhatian

Harianjogja.com, SLEMAN — Fenomena klitih atau kekerasan di jalanan perlu ditemukan akar masalahnya. Tindak kriminal yang melibatkan anak-anak usia sekolah tersebut salah satunya disebabkan perhatian orang tua dinilai kurang maksimal.

Promosi Tragedi Kartini dan Perjuangan Emansipasi Perempuan di Indonesia

Psikolog UPT Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Sleman, Nurtika Ulfah menjelaskan, berdasarkan penelitian yang dilakukan tim P2TP2A, pelaku klitih didominasi masalah ketidakpuasan anak terhadap perlakuan orangtuanya. Di sisi lain, orang tua merasa sudah memenuhi kewajiban dan memberikan hak-hak anaknya.

Menurutnya, ketidakpuasan tersebut dapat muncul akibat tidak lancarnya komunikasi antara anak dengan orangtua.

“Orangtua merasa sudah memberikan ini dan itu kepada anaknya. Tetapi mereka tidak tahu, apakah yang diberikan sesuai dengan keinginan anak. Karena tidak sesuai, akhirnya anak tidak puas. Orangtua harus mencari tahu sebenarnya yang diinginkan,” kata Nurtika, Selasa (13/12/2016).

Dia meyakini jika komunikasi antara anak dengan orangtua lancar, akan akan merasa nyaman di rumah. Sebaliknya, anak tidak merasakan kenyamanan di rumah karena keinginannya hanya bisa dipendam. Saat hal itu terjadi, anak cenderung mencari pelarian dan aktivitas lain di luar rumah.

“Di situlah mereka bertemu dan bergaul dengan orang-orang atau pelaku kekerasan. Kalau anak tersebut tidak melakukan hal sama, ia akan dikucilkan oleh kelompoknya,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya