SOLOPOS.COM - Ilustrasi perdamaian

Harianjogja.com, SLEMAN-Mengantisipasi trauma sosial yang mungkin dialami korban kekerasan di Sleman, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Sleman mengharapkan pemerintah Sleman memberikan anggaran khusus untuk rehabilitasi sosial.

“Selama ini memang belum ada anggarannya, tapi kami sudah mengajukan yang untuk 2015,” kata Ketua FKUB Sleman, Suwarso, ditemui usai rapat koordinasi kerukunan umat di Pangukan, Tridadi, Sleman, Kamis (5/6/2014). Sementara ini, anggaran yag dibutuhkan tersebut bisa diambilkan dari dana rehabilitasi merapi.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Lewat rehabilitasi sosial, FKUB Kabupaten Sleman merancang upaya agar kedua belah pihak bertemu dan dapat saling memaafkan.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sleman, Lutfi Hamid menegaskan pertemuan yang digelar pagi itu adalah untuk merancang langkah pencegahan agar kasus kekerasan seperti di Tanjungsari, Ngaglik dan Pangukan, Sleman tidak terjadi lagi. Masyarakat diminta tidak mudah terprovokasi dan mengedepankan kerukunan umat. Lutfi Hamid juga meminta tokoh masyarakat tidak memobilisasi massa untuk intervensi terkait proses penegakan hukum.

Setiap pihak harus saling menghormati kegiatan beribadah. Namun, Lutfi Hamid mengatakan ada hal yang perlu dipatuhi agar keadaan tetap kondusif. “Ketika melakukan kegiatan di luar ibadah baku, setiap komunitas umat beragama mohon mengkomunikasikan dengan instansi terkait, minimal Polsek atau Koramil. Jika tingkatnya lebih besar bisa ke Kodim atau Polres,” ujarnya.
(Rima Sekarani I.N.)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya