SOLOPOS.COM - (dosen.fkip.uns.ac.id)

(Prof Dr H Trisno Martono MM. Sumber: dosen.fkip.uns.ac.id)

Solopos.com, SOLO—Kekerasan yang diduga dilakukan oleh oknum guru dinilai dikarenakan oleh kurangnya peran pengawasan oleh Kepala Sekolah maupun Pengawas Sekolah. Untuk itu, Kepala Sekolah diminta lebih aktif dalam melakukan monitoring terhadap anak buahnya saat mengajar. Pakar pendidikan sekaligus Rektor Universitas Veteran (Univet) Sukoharjo, Prof Dr H Trisno Martono MM saat dihubungi Solopos FM dalam sesi Dinamika 103, Selasa (26/11/2013) mengatakan, monitoring itu dapat dilakukan dengan melihat langsung proses belajar mengajar di sekolah. Terlebih saat ini dengan kemajuan teknologi, proses belajar mengajar dapat dipantau dari dalam ruangan Kepsek.

Promosi Moncernya Industri Gaming, Indonesia Juara Asia dan Libas Kejuaraan Dunia

Trisno juga menganggap bahwa oknum guru yang melakukan kekerasan diduga dilatarbelakangi oleh banyak faktor baik internal maupun eksternal. Faktor internal misalnya ketidakstabilan emosi guru yang bersangkutan, sementara faktor eksternal meliputi banyak hal misalnya karena kesenjangan kesejahteraan antar-guru, faktor keluarga dan lain sebagainya. Dia menilai kekerasan yang dilakukan oleh oknum guru itu biasanya dikarenakan guru tersebut membawa masalah diluar pendidikan, ke kantor.

Lebih lanjut Trisno menilai guru memegang peranan penting dalam pembangunan pendidikan. Karena itu guru semestinya tidak hanya membina, mendidik, membimbing dan mengajar, namun juga bisa menjadi problem solver atau memecahkan permasalahan anak didiknya. Trisno juga menyarankan apabila ada masalah tindak kekerasan yang diduga dilakukan oleh oknum guru, pihak-pihak terkait bisa menyelesaikannya secara kekeluargaan.

Kasus kekerasan yang diduga dilakukan oknum guru ini mengemuka setelah pecan lalu mencuat berita tentang puluhan siswa SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo yang diduga menjadi korban kekerasan dari oknum guru. Mereka menjadi korban penganiayaan yang dilakukan guru mereka dengan cara di tendang dan di pukul. Bahkan para siswa dikabarkan ditekan dan diintimidasi oleh sejumlah guru di sekolah tersebut. [Dita Primera/JIBI/SoloposFM]

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya